Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku aksi protes anti-rasisme Inggris bentrok dengan polisi setelah ribuan orang berkumpul di London untuk menyuarakan kemarahan mereka pada kebrutalan polisi menyusul terbunuhnya warga kulit hitam George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat.
Pengunjuk rasa berkumpul di dekat Downing Street tempat Perdana Menteri Boris Johnson berkantor. Mereka melempar botol ke polisi yang berupaya membubarkan pemrotes.
Seorang petugas memerlukan perawatan di rumah sakit setelah jatuh dari kudanya, kata polisi.
Sedangkan sekelompok pemrotes menyerang boneka mirip Presiden AS Donald Trump, sementara yang lain melemparkan botol.
Sementara itu, lebih dari seribu pengunjuk rasa berbaris melewati Kedutaan Besar AS di tepi selatan Sungai Thames seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (8/6/2020).
Ribuan pengunjuk rasa juga berkerumun ke alun-alun bagian luar gedung parlemen Inggris dengan membawa plakat "Black Lives Matter". Mereka mengabaikan saran pemerintah untuk menghindari pertemuan besar karena risiko dari virus corona.
"Saya turun mendukung orang kulit hitam yang telah diperlakukan buruk selama bertahun-tahun. Sudah saatnya untuk perubahan," kata seorang pemrotes yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar berusia 39 tahun, Aisha Pemberton.
Baca Juga
Pemrotes lain, spesialis IT, Kena David mengatakan Inggris juga bersalah atas pelanggaran rasis. "Segala sesuatu yang kamu lihat di sekitarmu dibangun dari punggung tubuh berkulit hitam dan coklat.”
Aksi protes kemarin itu mencerminkan kemarahan global atas perlakuan polisi terhadap etnis minoritas, yang dipicu oleh pembunuhan Floyd pada 25 Mei.
Pada awalnya seorang polisi kulit putih berlutut di leher Floyd selama hampir sembilan menit dan rekan-rekan petugas berdiri di dekatnya.