Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tiga Sektor yang Potensial Dibuka Saat New Normal

Pembukaan kembali sektor pertambangan, perkebunan dan konstruksi pada masa (new normal) kenormalan baru akan mempercepat realisasi komitmen investasi di Indonesia.
Pekerja beraktifitas di proyek LRT Jabodetabek di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) belum berencana melakukan moratorium atau menghentikan sementara pekerjaan proyek konstruksi yang padat karya meski jumlah kasus virus corona atau Covid-19 terus meningkat. PUPR masih menyusun protokol khusus proyek konstruksi dan akan segera diterbitkan. Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktifitas di proyek LRT Jabodetabek di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) belum berencana melakukan moratorium atau menghentikan sementara pekerjaan proyek konstruksi yang padat karya meski jumlah kasus virus corona atau Covid-19 terus meningkat. PUPR masih menyusun protokol khusus proyek konstruksi dan akan segera diterbitkan. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memproyeksikan sektor pertambangan, perkebunan dan konstruksi menjadi sektor ekonomi yang paling siap dibuka kembali di masa transisi menuju kenormalan baru (new normal).

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto, mengatakan pembukaan kembali ketiga sektor tersebut akan mempercepat realisasi komitmen investasi di Indonesia.

"Sektor pertambangan adalah salah satu sektor yang dibuka terlebih dahulu oleh pemerintah. Kita juga siapkan sektor konstruksi, sebab sektor ini mendatangkan investasi cukup besar. Ada LRT, kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau proses konstruksinya tidak jalan maka ini bisa menghambat," kata Seto, seperti dikutip dari siaran persnya, Senin (8/6/2020).

Seto melanjutkan, terkait dengan pembukaan kembali sektor pertambangan dan sektor konstruksi, kementerian terkait telah menyiapkan protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh para pekerja di kedua sektor tersebut.

Dia mengatakan pembukaan kembali sektor pertambangan dan sektor konstruksi akan dilakukan bertahap sesuai dengan kondisi perkembangan kasus Covid-19 di suatu daerah.

"Kita akan lihat daerah per daerah. Daerah mana yang kasus Covid-nya sudah terkendali. Kita akan mengikuti acuan tersebut," katanya.

Di sisi lain, Seto meminta agar setiap pemangku kepentingan di tiap sektor ekonomi secara ketat mengawasi penerapan protokol kesehatan. Hal ini perlu dilakukan agar gelombang kedua penyebaran Covid-19 tidak terjadi di Indonesia.

"Soal pengawasan protokol kesehatan, saya menilai tingkat kedisiplinan masyarakat dalam memakai masker sudah tinggi. Mungkin tinggal physichal distancing dan cuci tangan. Nanti tinggal tingkat kedisiplinan sektor usahanya mengingatkan karyawan atau customer yang datang agar mematuhi protokol mereka," ucapnya.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mempersilakan sembilan sektor ekonomi untuk dibuka kembali di masa transisi menuju kenormalan baru atau new normal.

Adapun sembilan sektor yang ditetapkan untuk dibuka kembali meliputi; pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper