Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jerman telah menyelesaikan perselisihan dengan Komisi Uni Eropa mengenai bailout senilai US$9,9 miliar atau setara Rp143,5 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) untuk maskapai Deutsche Lufthansa AG. Hal ini pun membuka jalan bagi Lufthansa untuk menerima paket bantuan.
Setelah melalui komunikasi yang intensif, Komisi Uni Eropa dan Pemerintah Jerman setuju bahwa Lufthansa akan mengurangi jumlah armada yang berada di bandara Frankfurt dan Munich.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (30/5/2020), dalam sebuah pernyataannya, maskapai tersebut menyampaikan akan memberikan hingga 24 slot takeoff dan landing untuk maskapai lainnya.
Pemerintah Jerman pada Senin lalu menawarkan Lufthansa paket pinjaman dan investasi modal untuk menjaga maskapai ini tetap berjalan di tengah badai virus corona. Namun, setelah Komisi Uni Eropa meminta Lufthansa menyerahkan slot penerbangan di bandara Munich dan Frankfurt, Dewan Pengawas Lufthansa pun menahan untuk menerima tawaran tersebut.
Pihak Lufthansa menyatakan pada awal Sabtu ini bahwa kesepakatan ini masih membutuhkan persetujuan dari Dewan Pengawas. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan dari permintaan awal Komisi Uni Eropa.
Lufthansa akan mengurangi empat pesawat di masing-masing bandara Frankfurt dan Munich serta menyerahkan 24 slot harian, yang setara dengan tiga kali takeoff dan landing untuk masing-masing pesawat.
Baca Juga
Untuk periode 18 bulan pertama, slot tersebut hanya diperuntukkan bagi 1 maskapai kompetitor di masing-masing bandara di Frankfurt dan Munich. Setelah itu, slot tersebut bisa digunakan untuk beberapa maskapai lain yang sudah beroperasi di bandara tersebut.
Lufthansa menyatakan slot tersebut hanya untuk maskapai Eropa yang belum menerima bantuan pemerintah dalam menghadapi dampak virus corona.
Maskapai Ryanair Holdings Plc disebutkan telah memiliki slot tersebut di bandara Frankfurt, sedangkan Easyjet Plc mendapatkan slot di bandara Munich.