Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akan memperpanjang visa bagi 300.000 warga Hong Kong pemegang paspor negara itu (BNO) jika China memberlakukan undang-undang keamanan yang represif terhadap bekas koloninya itu, kata Menlu Dominic Raab.
Langkah tersebut merupakan tanggapan terhadap tekanan kelompok konservatif yang kian kuat kepada Kementerian Luar Negeri untuk berbuat lebih banyak. Tujuannya untuk membantu warga Hong Kong yang takut bahwa China akan segera menghambat kebebasan politik mereka.
Sebelumnya parlemen China menyetujui undang-undang keamanan Hong Kong yang kontroversial. AS dan sejumlah negara koalisinya menolak tindakan China tersebut.
Raab mengatakan akan memperpanjang hak pemegang paspor BNO saat ini untuk berkunjung selama enam bulan tanpa visa menjadi 12 bulan dan dapat diperpanjang lagi. Tindakan itu mengarah ke jalur menuju kewarganegaraan permanen di masa depan.
Proposal itu juga didukung oleh Menteri Dalam Negeri, Priti Patel dan kantor perdana menteri, tetapi detailnya masih perlu disempurnakan.
Raab menekankan bahwa tawaran itu tergantung pada langkah-langkah tepat berikutnya yang akan diambil China untuk memberlakukan undang-undang keamanannya.
Baca Juga
"Sehubungan dengan pemegang paspor BNO, saat ini mereka hanya memiliki hak untuk datang ke Inggris selama enam bulan," katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (29/5/2020).
Jika China terus menempuh jalan tersebut dan menerapkan undang-undang keamanan nasional maka kami akan mengubah status itu. Kami akan menghapus batas enam bulan itu dan memungkinkan pemegang paspor BNO untuk datang ke Inggris dan melamar bekerja dan belajar untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang.
Kebijakan itu juga akan menyediakan jalur menuju kewarganegaraan masa depan bagi warga Hong Kong.
Tom Tugendhat, ketua komite pemilihan urusan luar negeri, menggambarkan perkembangan itu sebagai "fantastis", tetapi menambahkan: "Sekarang kita perlu melangkah lebih jauh dan mengakui hak penuh warga negara Inggris."
Sedangkan itu, Bob Seeley, salah satu anggota parlemen yang memimpin kampanye untuk melindungi kebebasan Hong Kong, mengatakan: "Ini awal yang baik, tetapi lebih banyak lagi yang dibutuhkan, seperti hak untuk bekerja di Inggris dan jalur cepat menuju kewarganegaraan Inggris."