Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil di Eropa Rontok Akibat Virus Corona

Penyebaran virus corona di Eropa kini berdampak pada penjualan mobil terendah sejak 1990
Logo Volkswagen terlihat di pabrik perusahaan di Wolfsburg, Jerman, Kamis (12/4)./Reuters-Fabian Bimmer
Logo Volkswagen terlihat di pabrik perusahaan di Wolfsburg, Jerman, Kamis (12/4)./Reuters-Fabian Bimmer

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil di Eropa hampir terhenti pada April 2020 sejak pandemi virus corona menghentikan produksi dan menutup diler dari Spanyol ke Jerman. Registrasi kendaraan penumpang di Uni Eropa pada Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa dan Inggris turun 78 persen secara tahunan.

Dilansir Bloomberg, Selasa (19/5/2020), Asosiasi Produsen Mobil Eropa mengatakan perusahaan hanya menjual 292.182 mobil, terendah sejak pengumpulan data dimulai pada 1990.

Pembuat mobil dari Ford Motor Co. ke Volkswagen AG telah memperingatkan kerugian akibat pandemi dan telah menutup pabrik dan showroom. Pabrikan meningkatkan pengeluaran untuk kendaraan listrik untuk memenuhi peraturan emisi yang lebih ketat dan membutuhkan keuntungan dari mobil konvensional untuk mendanai investasi tersebut.

Pemerintah Eropa perlahan melonggarkan aturan penguncian dan pabrik-pabrik kembali beroperasi. Hal itu memicu harapan bahwa April akan menandai pemulihan, diikuti oleh hal serupa yang terjadi di China di mana penjualan mobil meningkat bulan lalu. Namun, perilaku konsumen Eropa tetap tidak pasti karena kepercayaan investor yang lemah dan kekhawatiran bahwa pembatasan dapat diperketat lagi jika terjadi gelombang kedua penyebaran.

Setiap negara Eropa melaporkan penurunan registrasi bulan lalu dari penurunan 61 persen di Jerman, pasar terbesar di kawasan itu hingga penurunan 97 persen di Spanyol, di mana lebih dari 4.100 mobil terjual. Inggris, Italia, dan Prancis mendulang penurunan serupa.

Penjualan telah turun sekitar 40 persen selama empat bulan pertama tahun ini, sebagai tanda bahwa pemulihan penuh akan memakan waktu. Menurut Michael Dean dari Bloomberg, penjualan mobil Eropa diperkirakan akan turun 20 persen sepanjang tahun ini.

Untuk mengatasi kemerosotan, Volkswagen menahan keputusan untuk membangun pabrik baru di Turki dan untuk sementara menangguhkan sejumlah perakitan di pabrik terbesarnya di Wolfsburg, Jerman.

Di tengah ketidakpastian tentang seberapa cepat pemulihan ekonomi mungkin terjadi, Fiat Chrysler Automobiles NV sedang merundingkan jalur kredit yang didukung negara sebanyak 6,3 miliar euro (US$6,9 miliar) untuk membantu menopang neraca keuangan.

Pemerintah di Eropa memperdebatkan banyak bantuan yang harus diperoleh industri otomotif, sambil memastikan tidak mengabaikan sektor lain yang menghadapi masalah serupa. Kanselir Angela Merkel bulan ini memutuskan menunda subsidi untuk industri mobil Jerman. Menteri Keuangan Prancis Bruno le Maire mengatakan negaranya akan mengajukan langkah-langkah dukungan pada akhir bulan depan.

Terlepas dari itu, harapan datang dari China akibat pengendalian pandemi dan tren konsumen baru yang muncul. Permintaan di pasar mobil terbesar di dunia itu mulai pulih karena banyak pembeli pertama kali mencari cara baru untuk berkeliling sambil menghindari penggunaan kendaraan umum yang dapat meningkatkan risiko terpapar virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper