Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berjanji 93 persen bantuan sosial tunai dapat disalurkan kepada keluarga penerima manfaat sebelum Hari Raya Idulfitri. Hal ini akan dicapai dengan meningkatkan kemampuan PT Pos Indonesia sebagai penyalur.
“Insyallah menjelang lebaran yang tinggal lima hari ini dan nanti Pak Mensos sudah menetapkan target 8,3 juta dari 9 juta target calon penerima bansos Covid-19 ini akan tersalurkan paling tidak sampai awal lebaran,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Selasa (19/5/2020).
Sebanyak 700.000 sisanya akan memakan waktu sekitar 1 - 2 pekan. Pasalnya para penerima bansos tunai tersebut berada di wilayah yang tidak ada jaringan PT Pos Indonesia dan juga bank himpunan bank negara (Himbara).
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan bahwa sampai dengan hari ini, Selasa (19/5/2020), bansos tunai telah disalurkan kepada 3,7 juta penerima manfaat. Dengan demikian hingga Sabtu (23/5/2020) atau H-1 Idulfitri, bansos tunai harus disalurkan kepada kurang lebih 800.000 keluarga per hari.
“PT Pos sudah menyanggupi dengan berbagai upaya,” kata Juliari.
Menurutnya, ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk mengejar target tersebut, seperti membuka loket tambahan yang beroperasi. Artinya, seluruh loket di kantor pos akan digunakan untuk menyalurkan bantuan sosial tunai. Selain itu, PT Pos juga akan menambah jam operasional menjadi hingga pukul 22.00 WIB.
Baca Juga
“Di luar itu lagi, kami juga minta kantor pos membuat outlet baru, khususnya untuk komunitas tertentu yang perlu bansos tunai,” katanya.
Adapun, pemerintah mencatat penerima manfaat bansos tunai sekitar 9 juta keluarga. Sebanyak 750.000 di antaranya disalurkan melalui Himbara. Sisanya, yang tidak memiliki rekening Himbara, menjadi tanggung jawab PT Pos Indonesia.