Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melakukan ekspansi digital di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Hal ini dirasa cocok dengan situasi di mana banyak wilayah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kalau bisa pindah platform digital, jadi bisa jualan offline dan online bisa bantu tingkatkan omzet,” kata Jokowi memberikan saran kepada penjual patung I Ketut Gede Arthawa & Wayan Mary asal Bali melalui panggilan video, Kamis (14/5/2020).
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai mendengar cerita Gede dalam acara peresmian gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Gede bersama orang tuanya berjualan patung di Bali sebagai sumber utama penghasilan.
Selama masa pandemi penjualnnya turun 50 persen. Pasalnya, seperti diketahui, Bali merupakan satu wilayah pariwisata yang terdampak signifikan akibat pembatasan mobilitas masyarakat, baik lokal maupun global, guna memutus penyebaran virus.
Adapun dalam acara tersebut, hadir Dea Valencia, seorang pengusaha batik tulis asal Semarang yang terbilang berhasil beradaptasi dengan masa pandemi. Strateginya adalah mengambil peluang baru dan melakukan ekspansi digital dengan berjualan melalui kanal dagang elektronik.
Dea menceritakan bahwa dia menangkap peluang mengenai kelangkaan masker. Pada awal Maret 2020, dia mulai mencoba produksi masker kain dan alhasil berhasil menjual sekitar 100.000 potong melalui kanal dagang elektronik dalam 24 jam.
“Daya beli customer masih ada tapi kebutuhan dan cara beli yang berubah, jadi pengusaha harus adaptasi, berinvoasi dengan dunia digital dan bersahabat dengan new normal,” katanya.
Adapun di luar itu semua, Presiden pun mengajak masyarakat untuk saling membantu. Bukan hanya melalui kegiatan sosial, seperti menyalurkan sembako, tetapi juga dengan membeli produk-produk para pengusaha dalam negeri.
“Saling mendukung, saling membantu, saling menjaga sesama, jangan sampai terpapar [Covid-19], dan kita saling bantu agar ekonomi tidak terkapar,” katanya.