Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde disebut tengah mempersiapkan tambahan stimulus moneter di tengah perdebatan di sejumlah pengadilan Eropa mengenai batas stimulus tersebut.
Lagarde sendiri mengatakan bank sentral tidak terpengaruh oleh pergolakan hukum atas program pembelian aset senilai 2,7 triliun euro (US$2,9 triliun) dan akan melakukan apa yang diperlukan untuk membawa zona euro melewati krisis virus Corona.
Bagi banyak ekonom dan investor, upaya tersebut hampir pasti berarti meningkatkan rencana program pembelian obligasi senilai 750 miliar euro yang dicanangkan pada bulan Maret khusus untuk memerangi dampak dari pandemi.
ECB dapat memutuskan untuk meningkatkan program tersebut, memperpanjangnya hingga 2021, atau berjanji untuk menginvestasikan kembali imbal hasil obligasi saat jatuh tempo.
“Keputusan tersebut membuka jalan Dewan Pengatur ECB untuk menghindari konflik dengan para hakim dan kemungkinan memungkinkan pembelian aset tanpa batas. Namun, hal tersebut menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban dan menciptakan ketidakpastian yang cukup besar,” ungkap ekonom Bloomberg, David Powell.
Keputusan hakim konstitusi Jerman pekan lalu bahwa ECB mungkin telah melangkah keluar dari kewenangannya menjadi sebuah kejutan. Putusan itu memicu reaksi langsung dari pengadilan tertinggi Uni Eropa.
Baca Juga
Pengadilan Eropa di Luksemburg, yang telah meloloskan kebijakan tersebut pada tahun 2018, mengeluarkan siaran pers yang mengatakan bahwa mereka dapat memutuskan bahwa tindakan lembaga Uni Eropa bertentangan dengan hukum organisasi tersebut.
Lagarde mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah di zona euro harus mengeluarkan surat utang tambahan antara 1 triliun euro dan 1,5 triliun euro. Jika ECB tidak membelinya, pasar dapat mengambil alih dan mendorong imbal hasil lebih tinggi kemudian berisiko merusak pemulihan.
Beberapa pejabat ECB secara terbuka menyoroti kemungkinan perlunya tindakan lebih lanjut. Sebagian besar ekonom yang disurvei sebelum keputusan itu memperkirakan program krisis akan meningkat sekitar 500 miliar euro akhir tahun ini.
Anggota Dewan Eksekutif ECB Isabel Schnabel berusaha untuk memperkuat pesan dalam wawancaranya dengan sebuah surat kabar Italia pada hari Senin. ECB akan terus melakukan pembelian obligasi sesuai dengan mandatnya meskipun ada keputusan, katanya.
"Kami menggunakan fleksibilitas ini untuk memastikan bahwa kebijakan moneter kami dapat diteruskan ke semua negara kawasan euro. Dan kami siap untuk menyesuaikan jumlah dan durasi program jika diperlukan," ungkap Schnabel