Bisnis.com, JAKARTA – Untuk pertama kali dalam 138 tahun sejarah berdirinya Bank of Japan (BOJ), jajaran kepemimpinan puncak bank sentral Jepang itu dihuni seorang wanita.
Mulai hari ini, Senin (11/5/2020), Tokiko Shimizu mengemban masa jabatan selama empat tahun sebagai Direktur Eksekutif BOJ.
Dalam pernyataannya, otoritas moneter Negeri Sakura ini menyatakan, bankir berusia 55 tahun tersebut juga akan mempertahankan perannya sebagai Kepala cabang BOJ Nagoya.
Penunjukan Shimizu sebagai salah satu dari enam direktur eksekutif, posisi teratas di luar dewan kebijakan, menjadi suatu langkah maju untuk kesetaraan gender di dalam tubuh BOJ.
Sebagai salah seorang perintis di BOJ, Shimizu menjadi manajer cabang wanita pertama bank sentral ini pada tahun 2010, ketika dia dipilih untuk menjalankan cabang Takamatsu yang relatif kecil.
Saat itu ia mengatakan bahwa kecenderungan negara ini untuk melindungi perempuan dari tanggung jawab menjadi salah satu yang menahan banyak pihak. Namun, pada usia 45 tahun, Shimizu melawan tren itu.
Baca Juga
“Saya ragu para manajer memperlakukan bawahan perempuan dan laki-laki dengan cara yang sama, memberi mereka tugas yang sama dan mengembangkan mereka,” tutur Shimizu dalam suatu wawancara pada 13 Agustus 2010 di Takamatsu.
"Jika seorang wanita ditolak pengalamannya dengan tugas-tugas penting, nanti dia akan diberitahu bahwa dia tidak cocok untuk menjadi seorang manajer,” tambahnya.
Shimizu kemudian dipromosikan menjadi Kepala cabang Nagoya pada tahun 2018, di mana dia bertugas mengawasi salah satu ekonomi regional terbesar di Jepang, rumah bagi Toyota Motor Corp. dan pusat industri otomotif negara itu.
“Kami harus siap menghadapi kondisi ekonomi yang parah di wilayah itu,” tutur Shimizu kepada wartawan pada bulan lalu, dilansir dari Bloomberg.
Tetap saja, seperti banyak institusi di Jepang, bank ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan bank sentral negara lain dalam hal menempatkan wanita di posisi kepemimpinan yang bergengsi.
Menurut BOJ, hanya sekitar 13 persen dari posisi manajernya diduduki oleh wanita. Sementara itu, satu-satunya wanita di dalam dewan kebijakan BOJ, yang terdiri dari sembilan anggota, ditempati oleh Takako Masai, mantan eksekutif di Shinsei Bank Ltd.