Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Tinggi, Inggris Tetap Tidak Cek Kesehatan di Bandara

Kendati ada peraturan yang ketat tentang pergerakan dan mobilisasi warga di dalam negara tersebut, tetapi Inggris tidak menerapkan batasan penumpang atau pengunjung yang datang dari luar negaranya.
Suasana di London City Airport/Web: Loungebuddy
Suasana di London City Airport/Web: Loungebuddy

Bisnis.com, JAKARTA – Inggris menjadi salah satu negara di dunia yang tidak membatasi kedatangan dan menerapkan pemeriksaan kesehatan di bandara ketika seluruh dunia sedang berada dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dilansir dari Express, Jumat (8/5) kendati ada peraturan yang ketat tentang pergerakan dan mobilisasi warga di dalam negara tersebut, tetapi Inggris tidak menerapkan batasan penumpang atau pengunjung yang datang dari luar negaranya.

Para peneliti yang memperhatikan tanggapan pemerintahan setempat terhadap pandemi virus corona baru menemukan bahwa hal ini bertentangan dengan kebijakan mayoritas negara di seluruh dunia.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sebagian besar negara telah memberlakukan beberapa bentuk terkait kontrol perjalanan internasional dalam upaya membatasi kasus infeksi impor, yang berasal dari luar luar wilayah.

Peta hasil penelitian yang menguraikan berbagai pendekatan menunjukkan bahwa sebagian besar negara memaksa diri untuk masuk dalam implementasi karantina selama dua minggu, jika mereka berasal dari daerah berisiko tinggi.

Irlandia, Italia, dan beberapa negara Afrika termasuk di antara yang biasa akan masuk dalam program karantina pemerintah sebelum masuk ke banyak negara. Sementara, Amerika Serikat telah melarang semua pelancong dari Eropa selama masa pandemi ini.

Sebagian negara lainnya seperti Australia dan Selandia Baru bahkan telah melangkah lebih lagi. Mereka menutup perbatasan dan pintu masuk ke negaranya terhadap semua orang dari luar atau asing. Afganistan dan Papua New Guinea juga telah menerapkan sistem pemeriksaan kesehatan.

Data dari penelitian yang dikumpulkan menunjukkan dari 73 pemerintahan yang datanya tersedia, hanya Inggris dan Yordania yang hingga kini tidak memiliki tindakan pembatasan dan kontrol dari luar sama sekali.

Toby Phillips, peneliti utama data tersebut mengatakan bahwa banyak negara di Eropa dan di seluruh dunia telah menutup perbatasan mereka untuk para pelancong datang dan pergi atau memaksa seluruh pendatang masuk dalam program karantina wajib.

“Sementara, Inggris tidak memiliki kebijakan pembatasan kedatangan serupa. Sebagian besar analis kami melihat langkah kebijakan sebagai paket keseluruhan, jadi saya tidak bisa mengatakan apakah penutupan perbatasan memiliki efek sendiri,” katanya.

Penelitian ini dilakukan oleh University of Oxford Blavatnik School of Government, yang telah meluncurkan Covid-19 Government Response Trakcer untuk membandingkan kebijakan terkait penanganan pandemi di seluruh dunia.

Laporan ini muncul setelah bandara Heathrow London mengumumkan bahwa mereka akan menguhi coba sistem penyaringan suhu, sebuah langkah yang bertujuan mengurangi risiko penumpang membawa dan mentransmisikan virus.

Uji coba pertama itu akan diluncurkan dalam dua minggu ke depan dan akan melibatkan penggunaan kamera yang mampu memonitor suhu orang. Alat seperti ini telah banyak digunakan di bandara-bandara di negara lain.

Para pejabat Inggris mengatakan bahwa mereka akan secara aktif melihat dan mengkarantina orang yang datang ke negara itu dalam upaya memperlambat penyabaran virus begitu tindakan lockdown negara mulai diregangkan.

Berdasarkan data Worldometer hingga hari ini, Inggris telah mencatatkan infeksi lebih dari 205.000 kasus positif, tertinggi keempat di bawah Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia. Sementara, angka kematiannya mencapai lebih dari 30.000 kasus, yang merupakan peringkat kedua terbanyak di dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper