Bisnis.com, JAKARTA – Chief Technology Officer (CTO) Uber Technologies Thuan Pham mundur setelah tujuh tahun menjabat sebagai eksekutif perusahaan, di tengah pukulan pandemi virus corona (Covid-19) terhadap industri transportasi global.
Perusahaan juga mungkin mempertimbangkan pengurangan pekerjaan sebanyak 20 persen, menurut situs berita teknologi Information, yang mengabarkan perihal mundurnya Pham pada Selasa (28/4/2020).
Uber diketahui memiliki sekitar 27.000 karyawan pada akhir tahun 2019. Namun, seorang juru bicara perusahaan menolak untuk mengomentari kabar mengenai kemungkinan pemangkasan jumlah pekerjaan.
"Seperti yang Anda semua perkirakan, perusahaan mempertimbangkan setiap skenario yang mungkin untuk memastikan kami sampai ke sisi lain dari krisis ini dalam posisi yang lebih kuat dari sebelumnya,” tuturnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Lahir di Vietnam, Pham meninggalkan tanah airnya sebagai seorang pengungsi pada tahun 1979 dan berimigrasi ke Amerika Serikat. Ia meraih gelar master di bidang teknik listrik dan ilmu komputer dari kampus bergengsi Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Pham kemudian bekerja di berbagai perusahaan teknologi, termasuk sebagai eksekutif di perusahaan pembuat perangkat lunak VMware Inc., sebelum bergabung dengan Uber sebagai CTO pada 2013.
Baca Juga
Menurut pengarsipan, keputusan Pham untuk mengundurkan diri disampaikan kepada Uber pada 24 April dan akan berlaku efektif per 16 Mei mendatang. Dalam sebuah pernyataan, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengutarakan rasa terima kasihnya atas masa kerja Pham.
“Sebagai pemimpin organisasi teknik kami selama tujuh tahun terakhir, Thuan memberi kontribusi penting yang telah membantu menjadikan Uber menjadi platform teknologi global seperti saat ini," ujar Khosrowshahi.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Pham mengatakan bahwa tim teknik Uber bekerja pada puncak produktivitas. “Kami telah membangun skala dan stabilitas sistem yang kuat, dan siap menghadapi masa depan,” ungkap Pham.
Uber sendiri telah memangkas lebih dari 1.100 pekerjaan tahun lalu. Sebelum pandemi virus corona melanda, perusahaan mengatakan akan menghasilkan laba kuartalan pada akhir tahun ini.
Meski demikian, pada awal April, perusahaan mencabut proyeksi keuangannya untuk tahun 2020. Uber dijadwalkan untuk merilis laporan kinerja keuangan untuk kuartal pertama 2020 pada 7 Mei.