Bisnis.com, JAKARTA – Pada Senin (27/04/2020), Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan total kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia tercatat mencapai 9.096 kasus, naik 214 kasus dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang mencapai 8.882 kasus.
Sehari sebelumnya, pada 26 April 2020, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan jumlah kenaikan kasus positif mencapai 275 kasus dibandingkan dengan posisi 25 April sebanyak 8.607 kasus.
Dari hari ke hari, angka penambahan kasus positif Covid-19 memang sangat bervariasi. Bila dilihat dalam sepekan terakhir, telah terjadi penambah hingga 1.961 kasus.
Selama sepekan terakhir ini, penambahan kasus paling tinggi terjadi pada 24 April 2020, hingga 436 kasus dan pada hari ini terjadi penambahan kasus paling sedikit yakni 214 kasus positif.
Pada periode 21-27 April 2020 itu, jumlah penambahan kasus baru positif Covid-19 masing-masing 375 kasus, 283 kasus, 357 kasus, 436 kasus, 396 kasus, 275 kasus dan 214 kasus.
“Total pasien yang positif sudah mencapai 9.096 orang,” ujar pria yang akrab disapa Yuri, Senin (27/4/2020).
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis.com, Indonesia sempat mencatatkan penambahan pasien positif sebanyak 106 orang pada periode 27 Maret-5 April 2020. Penambahan kasus positif virus Corona yang tidak signifikan itu karena pemerintah belum melakukan tes massal baik tes cepat (rapid test) maupun tes PCR (swab test).
Kini pemerintah pusat dan daerah tengah melakukan tes massal untuk mendeteksi orang-orang yang terjangkit virus corona
Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, seperti melakukan social distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga menghentikan penerbangan komersil.
Dalam setiap konferensi pers, Yuri juga tak henti-henti mengimbau kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap upaya pencegahan penularan virus corona. Untuk sementara ini, upaya pemerintah dan belum bisa dibilang berhasil, bila tak diiringi dengan kepedulian masyarakat dalam menaati aturan.
Diharapkan, penurunan jumlah kasus baru dapat terus terjadi lagi pada pekan depan bila upaya physical distancing dengan tinggal di rumah saja benar-benar diterapkan oleh masyarakat.
RAPID TEST & SWAB TEST
Status positif Covid-19 di Indonesia diketahui dari hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) atau yang dikenal dengan swab test. Apakah Anda tahu perbedaan PCR dengan rapid test?
Menurut Dokter Shela Putri Sundawa, perbedaan PCR dan rapid test terletak pada sampel yang diperiksa. Pada rapid test, yang diperiksa adalah sampel darah untuk mengetahui adanya antibodi, yaitu protein yang dihasilkan oleh sel kekebalan tubuh sebagai reaksi infeksi virus penyebab COVID-19.
Sedangkan PCR mendeteksi RNA virus penyebab Covid-19, yang menga,bil sampel swab tenggorokan dan hidung. Test PCR langsung mendeteksi RNA virus atau materi genetik yang ada di dalam virus.
Hasil rapid test baru bisa menunjukkan positif apabila orang yang terinfeksi sudah membentuk reaksi kekebalan terhadap virus, sedangkan metode PCR bisa langsung mendeteksi sejak virus itu datang.
Rapid test memiliki keunggulan dibandingkan dengan PCR jika dipakai untuk memeriksa jejak infeksi pada orang yang sudah sembuh dari Covid-19. Pasalnya, orang yang telah sembuh dari Covid-19 memiliki hasil PCR negatif karena virusnya sudah tidak ada di tubuhnya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo memastikan bahwa pemerintah akan melaksanakan tes corona secara masif pada April-Mei 2020.
Doni mengharapkan pada Juli 2020, warga Indonesia bisa beraktivitas normal kembali. Dia pun berpesan kepada masyarakat agar tetap di rumah dan mengonsumsi makanan bergizi.
Data Pasien Positif Virus Corona (Covid-19) Sepekan Terakhir | ||
---|---|---|
Keterangan | Penambahan Kasus Baru | Total Kasus |
21 April 2020 | 375 | 7135 |
22 April 2020 | 283 | 7418 |
23 April 2020 | 357 | 7775 |
24 April 2020 | 436 | 8211 |
25 April 2002 | 396 | 8607 |
26 April 2020 | 275 | 8882 |
27 April 2020 | 214 | 9096 |
Sumber: Pemerintah RI