Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gugus Tugas Covid-19: Presiden Jokowi Restui Ekspor APD, Tapi...

Produksi massal masker serat atau poliester yang bisa dicuci ini, diketahui telah mendapat restu Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian.
Dokter di rumah sakit darurat COVID-19 RS Pertamina Jaya Jakarta menggunakan alat pelindung diri (APD)./Antara-M. Risyal Hidayat
Dokter di rumah sakit darurat COVID-19 RS Pertamina Jaya Jakarta menggunakan alat pelindung diri (APD)./Antara-M. Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan siap merestui ekspor material alat pelindung diri (APD) hingga sanitizer ke negara-negara di Asia Pasifik yang membutuhkan. Namun dengan catatan, kebutuhan domestik harus sudah terpenuhi.

"Menlu [Menteri Luar Negeri Retno Marsudi] memberi informasi ke Presiden Jokowi tentang permintaan dari sejumlah Negara di kawasan Asia Pasifik. Presiden akan memenuhi permintaan tersebut apabila kebutuhan domestik terpenuhi," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers, Senin (27/4/2020).

Berdasarkan catata Bisnis, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menargetkan mampu memproduksi hingga 1 juta masker per hari. Produksi massal masker serat atau poliester yang bisa dicuci ini, diketahui telah mendapat restu Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia mengatakan bahwa 1 juta masker tersebut akan didistribusikan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang kini sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19.

"Per harinya kami menargetkan produksi 1 juta masker yang bisa dicuci. Kemudian per minggunya 100.000 baju pelindung sekali pakai atau coverall dan 30.000 jumpsuit yang bisa dicuci," katanya.

Dia pun memastikan siap memenuhi kebutuhan ekspor masker tersebut jika produsen mampu menambah sekitar 25 persen kapasitas produksi.

Lebih lanjut, Doni juga merincikan tercatat jumlah tempat tidur di rumah sakit yang digunakan pasien Covid-19 mencapai 7.032 orang dari total ketersediaan tempat tidur yang mencapai 10.179 unit.

Hal itu, jelasnya, menjadi kabar baik. Pihaknya berharap masyarakat terus menjaga kondisi kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat serta mengimplementasikan imabauan pemerintah agar terhindar dari wabah tersebut.

"Ini kabar baik. Tugas kita semua untuk terus menjaga kondisi agar korban tidak terus bertambah," kata Doni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper