Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Protes Warga Hong Kong Berlanjut di Tengah Pandemi

Para demonstran yang hadir tetap menjaga jarak aman satu sama lain sesuai protokol keselamatan WHO dan mengenakan masker sesuai anjuran pemerintah.
Para demonstran berdiri dengan jarak tertenu saat melanjutkan aksi protes terhadap pemerintah Hong Kong di atrium Mall International Finance Center (IFC), Jumat (24/4/2020)/Bloomberg-Justin Chin
Para demonstran berdiri dengan jarak tertenu saat melanjutkan aksi protes terhadap pemerintah Hong Kong di atrium Mall International Finance Center (IFC), Jumat (24/4/2020)/Bloomberg-Justin Chin

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 100 orang warga Hong Kong berkumpul di mal International Finance Center untuk berunjuk rasa hari ini, Jumat (24/4/2020).

Untuk kesekian kalinya, ratusan warga lokal dari beragam usia tersebut ingin membuktikan bahwa pandemi virus corona atau Covid-19 tak menghalangi niatan mereka melakukan protes besar-besaran.

Menariknya, kendati berstatus unjuk rasa, para demonstran yang hadir tetap menjaga jarak aman satu sama lain sesuai protokol keselamatan WHO. Para pengunjuk rasa juga mengenakan masker sesuai anjuran pemerintah.

"Sebenarnya, aku khawatir aturan pembatasan sosial akan dijadikan dalih polisi untuk menghentikan aksi kami. Tapi, masa bodoh, kami semua ingin membuktikan bahwa gerakan kami akan tetap ada," ujar salah seorang demonstran dengan nama alias Chris kepada Bloomberg, Jumat (24/4/2020).

Sebenarnya, demonstrasi dengan protokol corona di Hong Kong bukan hal baru. Beberapa pekan terakhir gerakan serupa muncul perlahan-lahan di berbagai titik. Tapi, kejadian di International Finance adalah momen kali pertama jumlah demonstran melebihi 100 orang.

Seperti yang sudah-sudah, para demonstran menentang praktik pemerintahan yang terlalu banyak dicampuri China. Mereka juga menuntut penindakan terhadap kekerasan aparat di demonstrasi sebelumnya, juga amnesti untuk para aktivis yang ditangkap pemerintah.

"Kami khawatir [dengan corona], tapi ini adalah tanggung jawab kami. Kinerja pemerintah kami benar-benar buruk. Partai Komunis China terlalu banyak ikut campur dalam urusan Hong Kong," ujar Wong, peserta demonstrasi lain yang berprofesi sebagai akuntan.

"Mereka [politikus] bilang bahwa China dan Hong Kong adalah dua negara dengan satu sistem, dan kami tak sepakat. Dalam satu negara hanya boleh ada satu sistem," pungkasnya.

Selain demonstrasi ala social distancing, sebelumnya warga Hong Kong juga membuat gerakan kreatif dengan unjuk rasa virtual melalui gim simulasi daring Animal Crossing. Pergerakan ini sempat bikin China berang dan memblokir gim ini di negara mereka.

Tak cuma itu, mereka kini juga menerapkan sensor ketat untuk produk industri hiburan guna mencegah protes serupa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper