Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meragukan laporan yang beredar bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.
“Saya pikir laporan itu salah,” ujar Trump kepada awak media di Gedung Putih pada Kamis (23/4/2020) waktu setempat, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Namun, keraguannya itu diutarakan tanpa menjelaskan alasan ataupun menerangkan bagaimana hal itu keliru.
Pada Senin (20/4/2020), pejabat pemerintah AS mengungkapkan menerima informasi bahwa Kim Jong-un dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular pekan lalu dan tidak dapat memastikan bagaimana kesehatannya saat ini.
Kantor kepresidenan Korea Selatan kemudian menyatakan bahwa diktator Korut berusia 36 tahun itu tengah melakukan “aktivitas normal” di bagian pedesaan negara itu beserta ajudan-ajudannya.
Pada kesempatan yang sama, Trump juga tidak mengatakan apakah menurutnya intelijen AS salah menyampaikan laporan. Alih-alih, ia berpendapat bahwa laporan itu dibuat oleh media.
Baca Juga
“Saya pikir itu adalah laporan palsu yang dilakukan oleh CNN. Saya rasa laporan itu dilakukan oleh suatu jaringan yang tidak benar. Saya dengar mereka menggunakan dokumen-dokumen lama,” tutur Trump.
Sebelumnya, pada Selasa (21/4/2020), Trump mengaku tak tahu-menahu soal kondisi kesehatan Kim Jong-un, tetapi ia berharap 'mantan' musuhnya itu baik-baik saja.
Pertanyaan tentang kesehatan Kim Jong-un muncul setelah dia tidak hadir dalam perayaan hari lahir kakeknya sekaligus pendiri negara Korut, Kim Il-sung, pada 15 April lalu.
Untuk sekian lamanya, Trump dan Kim sempat saling bertukar retorika keras tentang kemampuan uji senjata nuklir dan rudal. Kedua pemimpin unik ini kemudian beberapa kali bertemu dan menjalin hubungan yang 'lebih baik'. Meski demikian, belum ada indikasi bahwa Kim Jong-un telah memperlambat produksi senjata pemusnah massal.
“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un dan saya harap dia baik-baik saja,” tambah Trump pada Kamis.