Bisnis.com, JAKARTA — Meski Joaquin Guzman berada di penjara dengan penjagaan super ketat di AS, tapi masyarakat Guadalajara, Meksiko bisa menemukan wajahnya dengan mudah.
Guzman, gembong narkoba yang lebih dikenal dengan nama El Chapo, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2019. Kisahnya banyak menginspirasi film dan serial di berbagai belahan dunia, sebagai seorang yang memiliki kekuasaan besar dalam mengontrol pergerakan narkoba di Meksiko dan negara-negara lain tapi juga banyak membantu warga miskin di sekitarnya.
Tak heran jika El Chapo memiliki banyak pengikut dan bahkan dipandang sebagai pahlawan oleh sebagian orang.
Sosok ala Robin Hood inilah yang diangkat kembali oleh Alejandrina Guzman, putri El Chapo, di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. El Chapo 701, perusahaan milik Alejandrina, membagikan masker wajah dan paket berisi tisu toilet, pasta, serta minyak sayur ke seluruh penjuru Guadalajara.
Angka 701 merujuk kepada ranking El Chapo dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes pada 2009.
Seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (18/4/2020), dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, para pekerja El Chapo 701 mengemas paket-paket tersebut sebelum didistribusikan.
Baca Juga
"Kami bekerja untuk kalian," ujar salah satu pekerja.
Beberapa foto, yang menunjukkan warga berusia lanjut dan sakit menerima paket tersebut, turut diunggah.
Meski sekarang aksi ini hanya dilakukan di Guadalajara, tapi El Chapo 701 berniat memperluasnya ke kota-kota lain di Meksiko.
"Jaga dirimu sendiri. Ingat: Selalu ada jalan keluar, seperti yang dikatakan Chapo Guzman yang baik," ujar seorang pria di video tersebut.
Di luar aksi amalnya ini, El Chapo 701 menjual barang-barang konsumer. Mulai dari jaket bomber seharga US$80 hingga tequila yang botolnya bergambar pistol milik El Chapo.
Meski tidak ada indikasi bahwa perusahaan ini melakukan aktivitas ilegal, tapi hal ini menjadi ironi tersendiri. Di negara-neagra Amerika Latin lainnya pun, kelompok kriminal atau geng narkoba justru membantu masyarakat mendapatkan pasokan pangan di tengah berlangsungnya lockdown.
Di Brasil misalnya, geng kriminal mendistribusikan makanan ke warga yang mengalami kesulitan ekonomi karena wabah virus corona.
Pemerintah Meksiko sempat menjanjikan adanya bantuan plus investasi infrastruktur senilai US$2,5 miliar yang akan dikucurkan pada Mei 2020. Namun, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menolak bantuan yang lebih besar.
Hal ini digadang-gadang dapat membuat warga Meksiko kebanyakan merana. Bank of America bahkan memproyeksi ekonomi negara tetangganya itu bisa terkontraksi hingga 8 persen pada tahun ini.
Direktur untuk Meksiko di Washington Office on Latin Amerika Maureen Meyer mengakui kelompok-kelompok kriminal ini tidak menyembunyikan perbuatan baik mereka. Gerakan tersebut mengindikasikan bahwa organisasi-organisasi tersebut nyaris tidak peduli terhadap adanya pertentangan dari pemerintah setempat.