Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus memantau perkembangan dan menjalin komunikasi dengan seluruh anak buah kapal asal Indonesia di kapal pesiar Zaandam yang berlabuh di Florida, Amerika Serikat.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan komunikasi yang dijalankan tersebut dilakukan melalui pesan instan.
“Komunikasi melalui WA group juga sudah dijalin dengan para ABK WNI di kapal tersebut untuk memastikan kondisi mereka,” katanya kepada Bisnis, Jumat (17/4/2020).
Kemlu melalui KBRI Washington DC, KJRI San Francisco, dan KJRI Houston telah menjalin komunikasi dengan pihak prinsipal kapal Zaandam.
“[Komunikasi dilakukan] untuk meminta kejelasan rencana prinsipal terhadap operasional kapal tersebut termasuk rencana pemulangan kapal,” ujarnya.
Sebelumnya, 146 anak buah kapal dari kapal pesiar Zaandam telah dipulangkan ke Indonesia. Kapal tersebut sebelumnya sempat ditolak sejumlah pelabuhan di Amerika.
Baca Juga
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan 146 anak buah kapal sudah dipulangkan pada 2 April 2020.
“Data yang positifnya sekarang tidak ada. Alias hanya yang meninggal saja,” katanya.
Adapun, 107 anak buah kapal pesiar yang tersisa masih menjalani karantina di atas kapal setelah adanya kasus pasien positif Covid-19. Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada tanggal kepulangan dari para ABK tersebut. Pasalnyam mereka masih menjalani karantina di atas kapal.
Kemenlu menyebut terdapat 254 anak buah kapal yang bekerja di kapal pesiar Zaandam. Dipastikan tidak ada penumpang yang berasal dari Indonesia kecuali pekerja kapal.
Hanya seorang anak buah kapal berinisial W yang meninggal pekan lalu. W menurut South Chine Morning Post sempat dirawat di rumah sakit negara bagian Florida, Amerika Serikat.
Pria berusia 50 tahun itu diketahui meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) atau enam hari setelah Zaandam lego jangkar di pelabuhan Fort Lauderdale.