Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kunci Demokrat Sukses Pertahankan Kekuasaan di Parlemen Korsel

Partai Demokrat Korea Selatan memenangi pemilihan umum parlemen, didorong oleh sikap pemerintah yang dianggap sukses mengatasi wabah Covid-19.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in./Reuters
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in./Reuters

Bisnis.com, SEOUL – Partai Demokrat Korea Selatan sebagai petahana yang menaungi Presiden Moon Jae-in memenangi pemilihan umum parlemen berdasarkan hasil pada Kamis (16/4/2020), didorong oleh sikap pemerintah yang dianggap sukses mengatasi wabah Covid-19.

Sebanyak 180 kursi dari total 300 kursi di parlemen berhasil diraih Partai Demokrat, meningkat dari jumlah yang dimiliki partai saat ini 120 kursi. Sementara 103 kursi diduduki oleh partai koalisi oposisi, menurut data Komisi Pemilihan Umum Nasional.

"Sejalan dengan amanat rakyat yang diberikan kepada kami, kami akan menempatkan penanggulangan krisis nasional virus corona dan penurunan ekonomi pada prioritas utama," kata mantan Perdana Menteri Lee Nak-yon, juru kampanye Partai Demokrat.

Penilaian masyarakat terhadap Moon dan partainya sempat merosot pada Februari, ketika Korea Selatan mengalami wabah Covid-19 terparah pertama di luar China, yang bahkan sebelumnya sudah terguncang akibat ekonomi stagnan dan kemunculan skandal politik.

Namun, kemudian pemerintahan Moon sukses dengan kampanye perlawanan terhadap wabah virus corona sehingga memberikan keuntungan bagi partai untuk mendulang suara dalam pemilu.

"Meskipun situasi masih sangat sulit seperti ini, saya rasa respons pemerintah terhadap virus corona, termasuk bagaimana mereka mempersiapkan pemilu ini memang membantu mereka dalam pemilihan," kata Han Ga-hae, seorang pemilih berusia 28 tahun.

Partai Demokrat mendapat jumlah suara signifikan di wilayah ibu kota Seoul, dengan catatan lebih dari 80% kursi yang berhasil diperoleh. Sedangkan oposisi utama, Partai Persatuan Masa Depan menyapu bersih suara di wilayah Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara, episentrum wabah.

Kedua wilayah itu memang sejak lama menjadi kantong suara partai konservatif oposisi, dan pengamat menyebut bahwa sentimen pemilih terhadap pemerintah mungkin semakin dipicu oleh perjuangan mereka dalam menghadapi lonjakan kasus di daerahnya.

Bagaimanapun, upaya Korsel mengendalikan wabah dengan pengujian masif dan penelusuran kontak secara intensif, tanpa langkah pembatasan besar-besaran seperti karantina wilayah, mendapatkan pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara lain.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel menunjukkan bahwa 22 kasus baru terjadi, sehingga jumlah kasus infeksi menjadi 10.613 kasus per 16 April.

Pertambahan kasus harian rata-rata berada di angka 30 kasus dalam sepekan terakhir, dengan pasien kebanyakan berasal dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper