Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengeluarkan hasil survei yang menyebutkan bahwa lebih dari 50% masyarakat tidak akan mudik Lebaran tahun ini lantaran persebaran Covid-19.
Survei Persepsi Masyarakat terhadap Mobilitas dan Transportasi melibatkan masyarakat umum dengan total responden sejumlah 3.853 orang dengan rentang usia 15–60 tahun ke atas dan persentase jenis kelaim perempuan dan laki-laki yang berimbang.
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Herry Jogaswara mengatakan sebanyak 56,22% responden menjawab tidak akan mudik, termasuk di dalamnya 20,98% masih dalam tahap berencana untuk membatalkan mudik.
“Meskipun demikian, persentase masyarakat yang mudik dinilai masih tinggi di angka 43,78 persen,” ungkap Herry seperti dikutip dari siaran pers, Senin (13/4).
Tradisi mudik tahun ini semakin kompleks dengan situasi pandemik Covid-19 yang menyebabkan terganggunya penduduk akibat terhentinya sebagian kegiatan ekonomi
Herry menyebutkan saat ini sebagian penduduk telah memilih kembali ke kampung dibandingkan menetap di kota dengan pertimbangan kehilangan mata pencaharian dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa pandemik ini.
Baca Juga
Survei tersebut dilakukan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), LIPI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, serta Jurnalis Bencana dan Krisis Indonesia.
Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Rusli Cahyadi menjelaskan, pilihan mudik dengan risiko akan memperluas pandemik Covid-19 ke wilayah kampung halaman bukan suatu hal yang tidak disadari oleh calon pemudik.
“Hasil survei menunjukkan pergerakan mudik Lebaran terbesar berasal dari Jawa Barat sebesar 22,94 persen, diikuti DKI Jakarta 18,14 persen, Jawa Timur 10,55 persen, Jawa Tengah 10,02 persen, dan Banten 4,68 persen,” terang Rusli.
Di DKI Jakarta terjadi pergerakan ke hampir seluruh provinsi di Indonesia. Pergerakan terbesar menuju Jawa Tengah, yakni sebesar 24,18%. Berikutnya 16,01% menuju Provinsi Jawa Timur; 14,71% menuju Jawa Barat; 7,52% menuju DI Yogyakarta; dan 4,58% menuju Sumatera Utara.