Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

44.000 Orang Meninggal karena Wabah Covid-19

Menurut data dari Johns Hopkins University, sekitar 190.000 orang telah sembuh dari wabah tersebut seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (2/4/2020).
Tes swab untuk memeriksa virus corona (Covid-19) di rongga hidung./istimewa
Tes swab untuk memeriksa virus corona (Covid-19) di rongga hidung./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Angka kematian global akibat wabah Covid-19 terus meningkat hingga lebih dari 44.000 orang dan sekitar 900.000 dinyatakan postif diserang virus SARS-CoV-2 yang mematikan tersebut.

Menurut data dari Johns Hopkins University, sekitar 190.000 orang telah sembuh dari wabah tersebut seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (2/4/2020).

Inggris dan Spanyol mencatat angka kematian harian tertinggi setelah total korban Iran di Iran melewati angka 3.000.

PBB melaporkan angka yang fantastis itu menunjukkan kejadian luar biasa tersebut sebagai krisis terburuk sejak Perang Dunia II. Angka kematian akibat wabah Covid-19 di Inggris naik 563 dalam 24 jam, menurut kementerian kesehatan negara itu.

Rekor lompatan itu membawa jumlah pasien yang meninggal di rumah sakit menjadi 2.352 orang.

Sedangkan Spanyol mencatat jumlah kematian harian tertinggi, yakni 864 orang. Untuk korban yang terinfeksi melonjak menjadi 102.136 atau naik dari 94.417 orang.

Sementara itu, ArabNews.com melaporkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan enam kematian lagi dan 157 infeksi baru.

Dengan demikian angka kematian akibat wabah Covid-19 itu mencapai 16 orang. Sedangkan jumlah total kasus di kerajaan itu sekarang adalah 1.720 dan 267 pasien telah sembuh.

Meningkatnya korban wabah tersebut telah membuat pemerintah Arab Saudi belum bisa memastikan apakah umat Islam bisa melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.

Dari kasus-kasus baru yang dilaporkan, 78 tercatat di Madinah, 55 di Mekah dan sisanya di Riyadh, Qatif, Jeddah, Hufof, Tabuk, Taif dan Al-Henakiyah.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengulangi seruannya untuk semua warga negara dan penduduk untuk mematuhi jam malam dan tidak meninggalkan rumah mereka kecuali ada kebutuhan penting.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper