Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi tetap membuka layanan meski Vietnam mulai menerapkan pembatasan sosial.
KBRI Hanoi tetap membuka layanan dengan memperhatikan protokol jaga jarak
Vietnam menerapkan pembatasan sosial selama 15 hari untuk menangani krisis Covid-19.
"Kegiatan KBRI masih berjalan seperti biasa walaupun mulai 1 April sampai 15 April berlaku ketentuan mirip dengan lockdown, hampir semua tempat tutup di sini," kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Meskipun begitu, protokol pencegahan Covid-19 juga diterapkan. Misalnya dengan menjaga jarak aman satu dengan lain untuk menghindari penularan virus Corona dan tidak diizinkan berkumpul lebih dari dua orang.
Layanan Umah Indo, semacam pojok belajar bahasa dan budaya Indonesia di KBRI Hanoi, dihentikan sementara seiring dengan imbauan pemerintah setempat untuk menutup tempat-tempat umum seperti kafe, bioskop, toko-toko, kecuali toko makanan, tambah Ibnu.
Baca Juga
Dengan pembatasan sosial tersebut, "Mulai 1 April tengah malam, semua orang diwajibkan diam di rumah dan hanya dapat keluar untuk membeli makanan atau jika dalam keadaan darurat, serta harus berjarak minimal dua meter dari orang lain," ujar Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, seperti dikutip Antara dari Reuters.
Penerbangan internasional dari dan ke Vietnam sudah dihentikan secara bertahap sejak pekan lalu, sementara penerbangan domestik masih dibuka dengan frekuensi terbatas.
Warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Vietnam bisa melakukan kontak dengan KBRI Hanoi atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Ho Chi Minh City. KBRI menyediakan sambungan hotline di nomor +84705231990.
Per hari ini, lebih dari 860.000 kasus infeksi virus Corona dilaporkan dari seluruh dunia. Di Vietnam, jumlah kasus yang muncul relatif sedikit, yakni sebanyak 212 kasus, tanpa satu pun kasus yang berakhir kematian.