Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batan Kembangkan Fasilitas Uji Praklinis Diagnosis dan Terapi

Pada awalnya, laboratorium itu hanya digunakan untuk melakukan kontrol terhadap produk radioisotop dan senyawa bertanda yang dihasilkan reaktor TRIGA 2000 guna mengetahui karakteristik radioisotop dan senyawa bertanda melalui percobaan pada hewan.
Ilustrasi - Seorang peneliti bekerja di laboratorium./Antara-Xinhua
Ilustrasi - Seorang peneliti bekerja di laboratorium./Antara-Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) memiliki fasilitas laboratorium uji praklinis penggunaan senyawa radioaktif menggunakan hewan percobaan untuk keperluan diagnosis dan terapi penyakit. 

Laboratorium uji radioaktif yang berdiri sejak 1979, digunakan untuk penelitian dan pengembangan senyawa bertanda menggunakan hewan percobaan.

“Pada perkembangannya, laboratorium ini digunakan untuk uji praklinis terhadap penelitian senyawa bertanda untuk diagnosis dan terapi kanker dan penyakit infeksi lainnya,” kata Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Batan Jupiter Sitorus, Senin (30/3/2020).

Menurutnya, awal berdiri laboratorium ini,  belum dilengkapi dengan fasilitas pengujian yang sesuai dengan standar sehingga pemanfaatannya belum maksimal.

Pada awalnya, laboratorium itu hanya digunakan untuk melakukan kontrol terhadap produk radioisotop dan senyawa bertanda yang dihasilkan reaktor TRIGA 2000 guna mengetahui karakteristik radioisotop dan senyawa bertanda melalui percobaan pada hewan dan beberapa uji praklinis sederhana.

Mulai tahun lalu dilakukan perbaikan tahap awal pada fasilitas laboratorium. Pada Februari 2020, perbaikan fasilitas tersebut sudah selesai.

Peneliti Batan bidang kedokteran hewan Ahmad Kurniawan mengatakan laboratorium itu penggunaannya difokuskan pada penelitian dasar pengembangan senyawa bertanda mulai dari uji biodistribusi dan farmakokinetik pada hewan uji normal dan hewan dengan kanker serta infeksi.

"Fasilitas laboratorium yang kami miliki saat ini meliputi ruang isolasi untuk mencit dan tikus, ruang breeding [pembiakan], ruang bedah dan tempat penyimpanan alat bahan. Setiap ruangan diisi kandang standar khusus rodent," katanya.

Laboratorium ini juga dilengkapi peralatan pengujian berupa meja bedah, alat bedah, mesin sterilisasi alat, mesin anastesi inhalasi khusus rodensia dengan ruang khusus, restrainer khusus rodensia, metabolic cage, timbangan analitik, Automatic Gamma Counter Wizard 2, dan freezer kadaver.

Dalam praktiknya, penelitian di laboratorium itu menggunakan hewan pengerat seperti mencit dan tikus untuk pengembangan radiofarmaka ataupun riset biomedis lainnya.

Kegiatan di laboratorium antara lain meliputi pembuatan hewan model kanker (cell line dan karsinogen), hewan model infeksi, implan tulang dengan material hasil iradiasi, dan model osteoporosis.

Laboratorium hewan uji radioaktif itu diawasi dua dokter hewan yang memang fokus melakukan penelitian dan pengembangan in vitro dan in vivo terkait hewan uji untuk riset biomedis.

"Dengan adanya laboratorium ini ke depannya semoga semakin banyak kolaborasi riset baik di dalam ataupun luar negeri. Fasilitas masih belum sempurna tetapi seiring berjalannya waktu dan komitmen pimpinan semoga menjadi salah satu lab hewan uji radioaktif yang terkemuka di Indonesia," tutur Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper