Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Hadapi Corona, Prancis Prioritaskan Sektor Penerbangan dan Otomotif

Prancis menyiapkan anggaran lebih dari 45 miliar euro (US$49 miliar) untuk membantu sektor-sektor yang terdampak virus corona (covid-19).
Amanda Kusumawardhani
Amanda Kusumawardhani - Bisnis.com 24 Maret 2020  |  19:20 WIB
Hadapi Corona, Prancis Prioritaskan Sektor Penerbangan dan Otomotif
Airbus A320 NEO - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Prancis mengkompilasi daftar perusahaan yang membutuhkan dukungan negara di tengah pandemik virus corona (Covid-19), di antaranya adalah industri penerbangan dan otomotif.

“Ada sektor yang membutuhkan dukungan, misalnya sektor penerbangan dan otomotif. Tidak akan ada nasionalisasi, mungkin [dukungan] adalah rekapitalisasi,” kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/3/2020).

Menurutnya, banyak opsi yang bisa dilakukan selain nasionalisasi untuk mendukung Air France-KLM, yang telah terdampak cukup dalam akibat wabah virus asal Wuhan, China ini.

Sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Air France-KLM dan Airbus SE siap memanfaatkan program pinjaman lunak dari pemerintah untuk mengurangi tekanan di keuangan perusahaan-perusahaan tersebut.

Sektor ini juga terpukul akibat penutupan pabrik dan dealer sebagai respons dari kebijakan pemerintah yang meminta penutupan besar-besaran semua pabrik demi meminimalisir penyebaran pandemik ini.

“Semua kebijakan akan dikerahkan untuk melindungi perusahaa-perusahaan kami,” jelasnya.

Dia mengungkapkan daftar perusahaan yang akan dibantu oleh pemerintah tidak akan dibuka ke publik. Namun, sejumlah spekulasi yang beredar menyebutkan perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut mayoritas merupakan perusahaan besar.

“Nasionalisasi adalah opsi terakhir, tetapi opsi terakhir yang tidak akan kami lakukan. Kami tidak akan membiarkan pemenang-pemenang bisnis menghilang karena krisis sejak 1929,” tegasnya.

Le Maire menambahkan kebijakan tersebut kemungkinan membutuhkan anggaran lebih dari 45 miliar euro (US$49 miliar) dan stimulus ini hanyalah permulaan.

Layaknya maskapai penerbangan lainnya, Air France-KLM tak mampu berkutik ketika pandemik Covid-19 memaksa orang-orang berdiam diri di rumah dan negara-negara menutup perbatasan. Perusahaan ini menyatakan telah memangkas kapasitas hingga 90 persen akibat wabah ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

prancis airbus air france Virus Corona

Sumber : Bloomberg

Editor : Annisa Sulistyo Rini

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top