Bisnis.com, JAKARTA - Bareskrim Polri memastikan tidak ada oknum masyarakat yang menimbun alat pelindung diri (ADP) untuk tenaga medis pasien virus corona atau covid-19 sampai saat ini.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan adanya kelangkaan ADP untuk tenaga medis pasien corona atau Covid-19 disebabkan kebutuhan dalam negeri yang sangat besar.
Dia mengatakan bahwa polisi sudah melakukan pengecekan baik di tingkat distributor maupun produsen langsung.
"Sampai saat ini tidak ada penimbunan ADP ya. Produsen dan distributor ADP sudah mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan," tuturnya, Senin (23/3/2020).
Kendati demikian, kata Daniel, pihaknya juga sudah menginstruksikan produsen ADP agar membuat ADP secara besar-besaran, sehingga kebutuhan tenaga medis untuk pasien virus corona tercukupi.
"Beberapa pabrik sudah kami minta memproduksi besar-besaran," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia mengeluhkan keterbatasan APD belakangan ini. Sehingga, telah mengganggu pelayanan terhadap pasien.
Tidak hanya itu, Kelangkaan juga sudah membuat keselamatan tenaga medis terancam. Setidaknya ada enam dokter yang menangani pasien virus corona atau Covid-19 telah meninggal dunia.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan adanya kelangkaan ADP untuk tenaga medis pasien corona atau Covid-19 disebabkan kebutuhan dalam negeri yang sangat besar.
Dia mengatakan bahwa polisi sudah melakukan pengecekan baik di tingkat distributor maupun produsen langsung.
"Sampai saat ini tidak ada penimbunan ADP ya. Produsen dan distributor ADP sudah mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan," tuturnya, Senin (23/3/2020).
Kendati demikian, kata Daniel, pihaknya juga sudah menginstruksikan produsen ADP agar membuat ADP secara besar-besaran, sehingga kebutuhan tenaga medis untuk pasien virus corona tercukupi.
"Beberapa pabrik sudah kami minta memproduksi besar-besaran," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia mengeluhkan keterbatasan APD belakangan ini. Sehingga, telah mengganggu pelayanan terhadap pasien.
Tidak hanya itu, Kelangkaan juga sudah membuat keselamatan tenaga medis terancam. Setidaknya ada enam dokter yang menangani pasien virus corona atau Covid-19 telah meninggal dunia.