Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah video yang menampilkan para pekerja medis di Wuhan, China, viral di media sosial Twitter.
Para pekerja medis itu tampak melepas topeng mereka setelah kota itu menutup rumah sakit darurat terakhir yang dibangun dengan cepat untuk menampung luapan pasien akibat wabah virus corona (COVID - 19).
Hingga Minggu (15/3/2020) siang, video ini sudah ditotonton 13,2 juta kali, disukai 372,2 ribu kali, di retwitt 85,9 tribu kali dan beriksikan 3,200-an komentar.
Dilansir businessinsider.sg, jumlah kasus baru virus corona telah menurun di kota tersebut. Para ahli meyakini wabah coronavirus kemungkinan dimulai di Wuhan Desember lalu.
China telah berjuang paling lama dengan penyakit ini dan memberlakukan karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada puluhan juta orang yang tinggal di negara itu untuk menahan penyebaran penyakit tersebut.
Pada awal Februari, kota di Provinisi Hubei, China, itu menjadi kota yang diisolasi lantaran menjadi pusat penyebaran wabah virus corona. Pemerintah China pun membangun rumah sakit darurat dalam beberapa minggu yang menawarkan lebih dari 2.000 tempat tidur tambahan.
Baca Juga
Pada hari Jumat (13/3/2020), ada hampir 81.000 kasus di China dengan jumlah korban jiwa lebih dari 3.000 di negara itu.
Chinese medical workers who have been fighting the #coronavirus day and night in Wuhan celebrated the closing of the last temporary hospital in Wuhan.
— redfish (@redfishstream) March 13, 2020
The reported #covid19 cases went from a surge in February of 15,000 in one day to only 15 this week. pic.twitter.com/xWuPd23EfY
Para profesional kesehatan bekerja tanpa lelah untuk melawan penyakit di garis depan, mengambil langkah-langkah drastis untuk membantu ribuan pasien, termasuk mencukur kepala mereka dan mengenakan popok untuk mengurangi waktu yang mereka perlukan untuk mengurus masalah pribadi. Ribuan dokter bahkan terinfeksi oleh penyakit itu sendiri.
Dalam beberapa hari terakhir, Provinsi Hubei tercatat tidak mengalami peningkatan kasus baru virus corona yang menunjukkan pemulihan dari dampak wabah tersebut.
Dalam skala global, virus corona telah menginfeksi lebih dari 145.000 orang dan menelan korban jiwa lebih dari 5.400 orang. Negara-negara mulai memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mencegah penyebaran penyakit di tanah mereka, termasuk kebijakan karantina atau lockdown.