Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Ketua Umum Baru Partai Demokrat, Selama Ini Tak Ada Catatan Negatif

Melalui dukungan suara dalam Kongres V, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih sebagai ketua umum baru Partai Demokrat. Pengamat menilai selama ini AHY tidak memiliki catatan negatif.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Seperti diperkirakan jauh-jauh hari, Agus Harimurti Yudhoyono akhirnya menjadi ketua umum Partai Demokrat. AHY terpilih secara aklamasi untuk menggantikan posisi yang selama ini dipegang ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

Pengamat politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi menilai selama ini tidak ada persepsi negatif terhadap track record AHY, kecuali dianggap sebagai bagian dinasti politik SBY.

Hal itu disampaikan Ade Reza sebelum Kongres secara aklamasi memilih AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat, Minggu (15/3/2020).

Ade menilai merupakan suatu kewajaran jika Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Partai Demokrat kepada putranya.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa Partai Demokrat memang tidak bisa dipisahkan dari sosok SBY yang memiliki peran sentral," kata Ade, saat dihubungi Antara dari Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, kedua putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sama-sama memiliki kans untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode mendatang.

Apalagi, kata dia, keduanya juga intensif melakukan konsolidasi di internal partai dan cukup berpengalaman dalam kontestasi perpolitikan, baik di dalam maupun luar partai.

"AHY juga pernah ikut dalam kontestasi Pilgub DKI, kemudian Ibas juga pengalaman sebagai pejabat publik di DPR, jadi anggota DPR," ucapnya.

Mengenai adanya anggapan politik dinasti jika SBY mengestafetkan kepemimpinan ke putranya, Reza mengatakan kecenderungan sama terjadi pula di partai-partai politik yang lain.

"Begini, soal dinasti, sepanjang mereka memiliki kapasitas, memiliki pengalaman, tidak ada masalah. Bisa diuji nanti bahwa naiknya semata karena regenerasi dinasti atau karena kapasitasnya di perpolitikan nasional," tuturnya.

Reza menambahkan bahwa regenerasi kepemimpinan Partai Demokrat dari SBY ke putranya sebagai percepatan regenerasi politik akan berdampak positif terhadap harapan generasi muda milenial untuk berpolitik.

"Ini bisa menjadi harapan baru bagi anak-anak muda lain untuk mendapatkan kesempatan yang sama," ujarnya.

Reza mengatakan secara psikologis tampuk kepemimpinan Demokrat lebih tepat dikendalikan oleh AHY, sebagai anak sulung SBY.

"Tinggal bagaimana mencari figur sekretaris jenderal yang memiliki kemampuan manajerial, administrasi, dan strategi yang bagus," kata Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper