Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman telah ditunjuk pemerintah untuk menjadi laboratorium pemeriksaan virus corona (Covid-19) bersama sejumlah lembaga lainnya.
Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Herawati Sudoyo memastikan bahwa lembaga penelitian tersebut siap melakukan penelitian terhadap sampel darah pasien yang diduga terkena virus corona.
“Dalam sehari maksimal kami bisa melakukan ekstraksi di BSL [Biosafety Laboratori Level] 3 sebanyak 200 sampel,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (13/3/2020).
Setelah dilakukan ekstraksi, sambungnya, bisa dilakukan ujicoba di BSL 2 dengan tiga mesin per 70 sampel. Tes pada tahap ini dilakukan selama 3 jam.
Menurutnya, bila diperlukan mesin tes pada BSL 2 bisa dijalankan lagi. Namun, hal itu bisa dijalankan apabila kasus virus corona di Indonesia dinaikkan pada level pandemi.
“Ini kalau pandemi. Tidak seperti lab lainnya kami tidak mau melakukan ekstraksi virus di luar BSL3, dengan asumsi virus ini berbahaya dan kami belum kenal sifatnya,” tuturnya.
Baca Juga
BSL 3 ini adalah kategori laboratorium yang menangani virus atau patogen berbahaya. Di beberapa negara maju, seperti Jerman dan Amerika sudah menggunakan BSL 4 untuk ekstraksi patogen.
Akan tetapi, ungkap Herawati, Lembaga Eijkman tidak bisa langsung menerima warga untuk melakukan pemeriksaan apabila merasa terkena gejala virus corona. Warga bisa melakukan pemeriksaan apabila mendapat rekomendasi dari rumah sakit atau dokter.
“Harus direfer oleh RS [rumah sakit] atau dokter,” tegasnya.
Lembaga Eijkman adalah lembaga penelitian biologi molekuler berstatus satuan kerja di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.