Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Perang Harga Minyak, Trump 'Main Mata' dengan Putra Mahkota Saudi

Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Mohammed bin Salman melalui telepon kemarin, sebelum Putra Mahkota Arab Saudi itu menaikkan tensi perang harga minyak dengan meningkatkan kapasitas produksi.
Presiden AS Donald Trump, diapit oleh penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, bertemu dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Hotel Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi 20 Mei 2017./Reuters
Presiden AS Donald Trump, diapit oleh penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, bertemu dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Hotel Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi 20 Mei 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Mohammed bin Salman melalui telepon kemarin, sebelum Putra Mahkota Arab Saudi itu menaikkan tensi perang harga minyak dengan meningkatkan kapasitas produksi.

Diskusi itu terjadi ketika Arab Saudi dan Rusia terlibat dalam pertempuran kekuatan ekonomi atas pasar minyak global. Akibatnya hal itu berimbas pada industri minyak serpih AS.

Gedung Putih kemudian mengonfirmasi panggilan itu, meskipun belum jelas apakah putra mahkota memberi tahu Trump tentang rencananya.

Dilansir Bloomberg, Rabu (11/3/2020), perbincangan itu terjadi sebelum pukul 5 pagi Selasa, 10 Maret 2020 di Washington, sebelum putra mahkota berusia 34 tahun itu meningkatkan perang harga minyak melawan Rusia dengan bergerak membanjiri minyak mentah ke pasar. Tindakan itu terjadi sehari setelah pasar minyak menderita kekalahan terdalam sejak 1991.

Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan pemicu awal perang harga karena menolak menurunkan kapasitas produksi di tengah wabah coronavirus karena menganggap kebijakan itu akan menguntungkan AS.

"Kemarin, Presiden Donald J Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Mohammad Bin Salman dari Kerajaan Arab Saudi. Presiden dan Putra Mahkota membahas pasar energi global dan masalah regional dan bilateral penting lainnya," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan, dilansir Australia Associated Press.

Trump sebelumnya menyalahkan perseteruan harga minyak antara Rusia dan Arab Saudi dan menuding hal itu sebagai biang keladi harga saham AS. Namun Trump juga mengatakan penurunan harga minyak akan baik bagi konsumen AS.

Pertahanan Trump terhadap industri minyak dan serpih AS sangat penting bagi upaya pemilihan ulangnya tahun ini. Sektor ini memegang peranan penting bagi industri di Texas, yang merupakan salah satu negara bagian pemilihan utama dalam pemilihan presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper