Bisnis.com, JAKARTA – Setidaknya 21 orang meninggal di Amerika Serikat karena virus corona telah menyebar ke 30 negara bagian dengan ratusan kasus yang dikonfirmasi secara nasional.
Aljazeera.com melaporkan, Oregon adalah yang terbaru yang menyatakan keadaan darurat pada hari Minggu (8/3/2020). Sedangkan, 60 juta orang di negara bagian California dan New York menghadapi langkah-langkah persiapan krisis.
Dua kematian tambahan dilaporkan di negara bagian Washington. Keduanya terkait dengan rumah perawatan yang dilanda virus di dekat Seattle sehingga menjadikan jumlah korban tewas secara nasional setidaknya 21 orang.
Di Italia, jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di melonjak 133 orang dalam sehari menjadi 366 orang, menurut pejabat setempat.
Sedangkan jumlah total infeksi melonjak 25 persen menjadi 7.375 dari 5.883, menurut badan Perlindungan Sipil Italia seperti ddikutip BBC.com, Senin (9/3/2020).
Lonjakan angka itu muncul saat jutaan orang beradaptasi dengan langkah-langkah radikal yang diperkenalkan pada hari Minggu (8/3/2020), dalam upaya untuk menahan wabah mematikan itu.
Baca Juga
Hingga kini ada 16 juta orang di wilayah Lombardy dan 14 provinsi lainnya dilaporkan memerlukan izin khusus untuk bepergian berdasarkan aturan karantina baru.
Perdana Menteri Giuseppe Conte juga mengumumkan penutupan sekolah, gimnasium, museum, klub malam dan tempat-tempat lain di seluruh negeri. Pembatasan ini akan berlangsung hingga 3 April 2020.
Dengan angka-angka tersebut berarti Italia sekarang memiliki jumlah tertinggi infeksi yang dikonfirmasi di luar China. Wabah itu berasal pada bulan Desember tahun lalu dari China.
Angka itu disusul Korea Selatan dengan jumlah total kasus 7.313.
Langkah-langkah karantina baru yang ketat telah memengaruhi seperempat dari populasi Italia terutama di bagian utara yang ekonominya kuat.