Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Karantina Turis Korsel, Negeri Ginseng Ancam Pembalasan

Korea Selatan mengancam akan membalas rencana Jepang untuk mengkarantina turis dari Korsel selama dua pekan sebagai bagian dari upaya pengendalian wabah penyakit virus Corona (Covid-19) di Negeri Sakura.
Ilustrasi-Seorang polisi mengenakan masker melewati papan pengumuman soal virus corona di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang (20/1/2020)./Reuters-Kim Kyung-Hoon
Ilustrasi-Seorang polisi mengenakan masker melewati papan pengumuman soal virus corona di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang (20/1/2020)./Reuters-Kim Kyung-Hoon

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan mengancam akan membalas rencana Jepang untuk mengkarantina turis dari Korsel selama dua pekan sebagai bagian dari upaya pengendalian wabah penyakit virus Corona atau Covid-19 di Negeri Sakura.

Mulai Senin (9/3/2020), turis dari China dan Korea Selatan, dua negara dengan jumlah kasus infeksi virus Corona terbesar di dunia, akan diminta untuk tinggal selama dua pekan di lokasi-lokasi yang ditentukan.

Pemerintah Jepang juga memperketat pembatasan perjalanan dari China dan Korsel dengan harapan membantu memperlambat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi lebih dari 300 orang di Jepang.

“Penerbangan dari China dan Korea Selatan akan dibatasi menuju Bandara Internasional Narita di dekat Tokyo dan Bandara Internasional Kansai di Osaka, sementara kedatangan dengan kapal akan dihentikan,” ujar Perdana Menteri Shinzo Abe, Kamis (5/3/2020) waktu setempat.

Selain itu, tambah Abe, Jepang akan menangguhkan visa yang sudah dikeluarkan untuk warga negara China dan Korea Selatan.

Sementara dalam pernyataannya, Jumat (6/3/2020), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan “penyesalan mendalam” atas pembatasan perjalanan Jepang yang dilakukan tanpa diskusi terlebih dahulu.

“Kami sangat mendesak agar langkah-langkah ini segera ditarik,” tutur Kemenlu Korsel, seperti dilansir Bloomberg.

Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan langkah-langkah serupa. Kemenlu Korsel mengatakan akan memanggil duta besar Jepang.

Di Tokyo, Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan bahwa kebijakan itu merupakan permintaan karantina secara sukarela yang tidak mengikat.

Menurut Kato, pemerintah Jepang meminta turis dari Korea Selatan dan China untuk tinggal di dalam kamar hotel ataupun tempat tinggal mereka selama dua pekan.

Tetap saja, oleh pemerintah Negeri Ginseng, langkah tersebut dinilai sebagai hal yang "irasional dan berlebihan". Perkembangan ini serta merta memperbaharui tensi di antara kedua negara.

Pihak kemenlu Korsel mengisyaratkan ketidakpercayaan yang lebih dalam antara kedua belah pihak, dengan mengatakan "kami tidak bisa tidak curiga atas adanya maksud selain upaya pencegahan virus".

Kecurigaan Korsel terhadap langkah Jepang muncul ketika kedua belah pihak berusaha menghentikan konflik setelah saling menggencarkan perseteruan diplomatik tahun lalu.

Perselisihan itu berakar pada ketidaksepakatan tentang apakah Jepang telah menunjukkan penyesalan yang layak atas pendudukannya di Semenanjung Korea sepanjang tahun 1910-1945.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper