Bisnis.com, JAKARTA - Kepala misi ahli internasional untuk China, Bruce Aylward mengatakan bahwa dunia “sama sekali tidak siap” untuk menahan laju wabah virus corona.
Pernyataan itu disampaikannya di markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa kemarin terkait penyebaran virus mematikan itu ke negara-negara baru setelah merebak di China sejak akhir tahun 2019.
Dia mengakui telah terjadi peningkatan wabah secara mendadak di beberapa bagian Asia, Eropa, dan Timur Tengah meski jumlah kasus baru menurun di episentrumnya di China.
Seluruh kota di berbagai belahan dunia telah ditutup untuk menghentikan penularan virus itu. Sementara itu, sejumlaah hotel di Pulau Canary dan Austria ditutup pada Selasa (25/2/2020), karena dugaan adanya wabah itu.
Di Iran dilaporkan telah telah terjadi 15 kematian akibat hampir 100 orang yang terinfeksi virus corona.
"Anda harus siap untuk mengelola ini pada skala yang lebih besar ... dan itu harus dilakukan dengan cepat," kata Aylward seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (26/2/2020).
Baca Juga
Dia menegaskan bahwa semua negara harus siap seakan virus tersebut akan menyerang besok.
Sebagai catatan, virus corona hingga kini telah membunuh lebih dari 2.600 orang dan menginfeksi lebih dari 77.000 lainnya di China. Adapun di seluruh dunia, terdapat lebih dari 40 kematian dan 2.700 kasus virus corona.
Sementara itu, situs Theguardian.com melaporkan bahwa jumlah kasus virus corona di Spanyol bertambah menjadi enam kasus hingga kemarin. Seorang pria di wilayah timur Valencia dinyatakan positif terkena virus tersebut. Dia dirawat di sebuah rumah sakit di wilayah Castellón.
Ootoritas kesehatan Spanyol mengatakan bahwa, sesuai dengan protokol, hasil tesnya telah dikirim ke Pusat Mikrobiologi Nasional di Madrid untuk tes definitif kedua.
Pemerintah daerah Valencia menyatakan telah mengaktifkan protokol virus corona setelah diagnosis awal.