Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan, Iran, dan Italia menjadi klaster penyebaran virus Corona (COVID-19) tertinggi di luar Cina daratan. Hal ini diperkuat dengan melonjaknya kasus dan angka kematian yang berhasil dikonfirmasi oleh masing-masing negara pada Senin, 24 Februari 2020.
Korea Selatan menjadi negara pertama di luar Cina daratan dengan infeksi virus COVID-19 terbesar dan membuat presiden Moon Jae-in memberikan status siaga tinggi, setelah adanya kasus virus Corona yang menyebarluas di sebuah komunitas gereja kota Daegu. Lonjakan kasus akibat wabah hingga Senin kemarin tercatat sebanyak 833 dan delapan orang meninggal.
Pejabat Korea Selatan pun akan melakukan upaya besar dalam menangani wabah mematikan itu, utamanya di Daegu yang diyakini sebagai sumber penyebaran virus di negaranya.
Iran dan Italia juga memperlihatkan kondisi yang memprihatinkan setelah virus Corona mengganas di wilayah mereka.
Dikutip dari CNN, 25 Februari 2020, menurut laporan kementrian kesehatan Iran pada Senin, sebanyak 61 kasus virus Corona dikonfirmasi dan total kematian mencapai 12 orang.
Iran menjadi negara dengan korban meninggal virus terbanyak, yakni 50 orang di kota Qom, Teheran Selatan, sementara 250 warga kotanya sedang menjalani karantina. Iran saat ini sedang darurat virus Corona sehingga sejumlah sekolah terpaksa diliburkan untuk menekan penyebaran wabah yang dikhawatirkan makin meluas.
Baca Juga
Otoritas Italia mengumumkan negaranya sedang darurat virus COVID-19 setelah diketahui Italia menjadi negara pertama di wilayah Eropa dengan infeksi virus Corona terbesar. Hal ini membuat pejabat setempat membatalkan acara karnaval di Venesia, untuk menghindari penyebaran virus. Karantina pun diberlakukan di sejumlah wilayah Italia terutama di kota Lombardy dan Veneto. Hingga saat ini Italia mencatat sebanyak 229 kasus dan tujuh kematian akibat wabah yang melanda negerinya.
Kasus virus Corona yang banyak menginfeksi warga Cina daratan hingga hari ini mencatat sebanyak lebih dari 77.000 kasus dan jumlah kematian menembus angka 2.600.
Adapun tiga wilayah di Eropa hingga Timur Tengah seperti Kuwait, Bahrain, dan Afganistan, yang melaporkan kasus COVID-19 pertamanya pada Senin, 24 Februari 2020. Diduga mereka yang positif terjangkit penyakit adalah wisatawan yang baru berpulang dari Iran, negara yang telah lebih dulu terjangkit virus Corona.