Bisnis.com, JAKARTA - Usaha untuk meningkatkan pariwisata non-Bali terus dilakukan pemerintah. Salah satunya, yang dilakukan PLN untuk menjaga ketersediaan listri di tiga daerah di Kawasan Nusa Tenggara Barat.
Ketiga wilayah itu adalah, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Tiga kawasan tersebut merupakan andalan provinsi NTB untuk menggaet turis.
Jarak yang cukup jauh antartiga kawasan tersebut, pun dipisah oleh lautan, membuat PLN memasok sistem kelistrikan Lombok melalui kabel laut 20 kilo Volt (kV) sepanjang 18,8 kilometer sirkuit (kms).
“Tiga Gili ini destinasi favorit wisatawan di NTB. Awalnya listriknya menggunakan PLTD yang ada di setiap gili, tapi karena pertumbuhan kebutuhannya selalu meningkat, maka kami sambungkan dengan kabel laut ke Pulau Lombok agar lebih andal,” ucap Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah NTB, Arsyadani Ghana Akmala Putri, dalam rilisnya, Rabu (12/2/2020).
Kehadiran kabel laut ini juga membuat beban listrik di Kawasan Tiga Gili terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, beban listrik di Kawasan Tiga Gili baru mencapai 2 Megawatt (MW), namun meningkat menjadi 4 MW pada tahun 2017. Pada akhir tahun 2019, beban kembali meningkat menjadi 5 MW.
“Awalnya hanya ada satu kabel laut yang hanya dapat menyalurkan listrik sebesar 7 MW. Melihat kebutuhan, pada tahun 2018 dan antisipasi pertumbuhan ke depan, kami tambah kembali kapasitasnya dengan membangun dua kabel laut 20 kV dengan total 9,4 kms,” tutur Arsya.
Baca Juga
Penambahan kabel laut ini meningkatkan kapasitas daya listrik untuk Kawasan Tiga Gili dari sebelumnya 16 MW menjadi 36 MW. “Dengan kapasitas yang besar, investor tentu tidak khawatir dengan ketersediaan listrik di Kawasan Tiga Gili,” tutur Arsya.
Selain untuk menambah kapasitas, penambahan kabel laut ini juga akan meningkatkan keandalan listrik di Kawasan Tiga Gili.
“Tiga gili ini kan menjadi destinasi utama, jangan sampai kalau nanti ada gangguan di satu kabel laut, tidak ada cadangannya. Tambahan kabel laut yang kita pasang ini jadi back up, supaya listrik di Kawasan Tiga Gili tetap andal,” pungkas Arsya.
Terpenuhinya kebutuhan listrik tentu mendorong peningkatan jumlah wisatawan. Data Dinas Pariwisata Provinsi NTB menunjukan bahwa angka kunjungan wisatawan ke NTB kembali meningkat paska gempa yang melanda Lombok 2018 lalu.
Pada 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB hanya berjumlah 2,8 juta wisatawan. Jumlah itu kemudian meningkat pada akhir 2019 menjadi 3,7 juta wisatawan. Sementara pada 2020, ditargetkan jumlah kunjungan ke NTB mencapai 4 juta wisatawan.