Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Baswedan Dikritik Soal Konsep Naturalisasi

PSI menilai konsep naturalisasi Anies Baswedan tak banyak manfaatnya untuk memperbaiki DAS demi menanggulangi banjir. Konsep naturalisasi dianggap lebih bermanfaat untuk menggenjot sisi komersial.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau situasi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Lalu Rahadian
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau situasi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Lalu Rahadian

Bisnis.com, JAKARTA - Anies Baswedan lagi-lagi mendapat kritik dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal kinerjanya membenahi Jakarta. Jika kemarin partai baru tersebut mengkritik kebijakan keterbukaan anggaran pemerintah provinsi, kini giliran proyek naturalisasi yang menjadi sasaran.

Adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Justin Adrian, yang melancarkan kritik itu. Menurut politikus  PSI DKI itu, proyek tersebut hanya menonjolkan estetika semata ketimbang memperbaiki daerah aliran sungai (DAS).

Justin mengatakan DAS yang ditanami tumbuhan di bantaran Kanal Banjir Barat justru berkurang lantaran sebagian dibeton hingga ke bibir sungai. Ia pun menyangsikan proyek naturalisasi sungai ala Anies itu dapat berfungsi sebagai pengendali banjir.

“Saya tidak yakin sampai akhir masa jabatan Pak Anies ada perubahan signifikan dalam penanggulangan banjir. Karena mungkin dia lebih tertarik ke hal-hal festival,” ucap Justin saat mengunjungi proyek naturalisasi sungai di samping Stasiun Kereta Bandara BNI City, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Februari 2020.

Kondisi sungai tersebut memang terlihat cantik. Di sisi kanal terlihat area yang sudah dibeton menyerupai jalan yang dapat dilalui warga. Di atas beton tertanam pagar hitam sebagai pembatas. Beton itu berada tepat di bibir Kanal Banjir Barat dengan sisa tanah yang ditanami tumbuhan sekitar tiga meter.

Ia mengatakan lebih sepakat dengan konsep normalisasi sungai untuk menanggulangi banjir, ketimbang naturalisasi ala Anies ini. Naturalisasi, kata dia, belum pernah dijelaskan secara ilmiah konsep dan dampaknya. Justin juga mengatakan belum ada negara yang menggunakan konsep naturalisasi sebagai media penanggulangan banjir.

Menurut Justin, negara lain justru menggunakan konsep naturalisasi sungai untuk menggenjot properti komersial. “Seperti Klang River (di Malaysia) kan juga untuk Commersial Property,” tutur Justin. Sejak dilantik pada Agustus tahun lalu, dirinya mengklaim belum mendapat penjelasan soal naturalisasi sungai dalam berbagai kesempatan rapat.

Tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjalankan proyek naturalisasi di tiga lokasi, yaitu Banjir Kanal Barat segmen Shangrilla-Karet, segmen Sudirman-Manggarai, serta Kali Ciliwung Lama di tepi Jalan Krapu, Pademangan, Jakarta Utara. Dalam naturalisasi tersebut juga, Anies juga akan membuat tempat naturalisasi sumur resapan dengan lebar empat meter dan kedalaman enam meter.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Juaini, menyebutkan dalam konsep naturalisasi di tiga sungai tersebut sungai akan dibangun ruang terbuka hijau dan membangun pedestrian. "Ini kami tata kembali, ada RTH, pedestrian," ujar dia.

Juaini menyebutkan DKI telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 187 miliar untuk naturalisasi sungai di tiga lokasi tersebut. Proyek tersebut akan dilelang dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper