Bisnis.com, JAKARTA - Kanada akan kembali mengirim pesawat carter untuk mengavakuasi warganya dari wilayah terdampak novel coronavirus atau virus corona, Wuhan, China.
"Pesawat itu akan berangkat pada 10 Februari, membawa kembali kelompok terakhir warga Kanada yang ingin dipulangkan pada tanggal 11," kata Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne, dikutip dari Bloomberg, Senin (10/2/2020).
Pada Jumat lalu, pesawat carter pertama Kanada telah mendarat di sebuah pangkalan militer di Ontario usai mengevakuasi sebanyak 176 warganya. Secara terpisah, sekelompok kecil tiba dengan penerbangan Amerika. Total warga Kanada yang telah dipulangkan dari China adalah 215 orang.
Evakuasi warga Kanada mengikuti negara-negara lain yang dalam beberapa hari terakhir telah menyelamatkan warganya dari wilayah terdampak coronavirus.
Sementara itu, Kanada menanggapi permintaan China untuk bantuan peralatan medis, termasuk masker wajah dan alat pelindung lainnya. Pada konferensi pers terpisah pada Minggu (9/2/2020), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa negara Amerika Utara itu siap membantu China jika memerlukan lebih banyak bantuan.
Pemerintah Kanada juga memantau 285 warganya yang menjalani karantina di dua kapal pesiar di lepas pantai Jepang dan Hong Kong. Ada tujuh orang Kanada yang positif terinfeksi novel coronavirus di salah satu kapal yang merapat di kota pelabuhan Yokohama. Mereka kini tengah dirawat di rumah sakit Jepang.
Baca Juga
Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Senin (10/2/2020) bertambah 2.654 orang, sehingga jumlah total pengidap virus sejauh ini di negeri tersebut mencapai 39.852 orang.
Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 904 orang hingga Senin (10/2/2020) pukul 05.22 WIB, bertambah sebanyak 93 jiwa sejak Minggu (9/2/2020). Angka kematian tersebut telah melampaui jumlah korban akibat MERS yang mencapai 858 jiwa pada 2012.