Bisnis.com, JAKARTA — Nissan Motor Co Ltd memperbarui dakwaan terhadap mantan direkturnya, Carlos Ghosn.
Perusahaan otomotif tersebut juga menyampaikan bahwa meskipun Ghosn lari dari Jepang, hal itu tidak akan memengaruhi keputusan perusahaan untuk menuntut pertanggungjawaban atas kesalahan serius.
Ghosn menjadi buronan internasional setelah melarikan diri ke Lebanon karena menilai sistem peradilan Jepang penuh dengan kecurangan.
"Perusahaan akan terus mengambil tindakan hukum yang tepat untuk meminta pertanggungjawaban Ghosn atas kerugian yang disebabkan oleh kesalahannya kepada Nissan," demikian disampaikan Nissan seperti dilansir Reuters, Selasa (7/1/2020).
Ghosn didakwa melakukan kejahatan keuangan di Negeri Sakura. Ghosn, yang dulu mengendalikan Nissan dan Renault SA, telah membantah semua tuduhan terhadapnya dan mengklaim sebagai korban pengkhianatan serta konspirasi dari oknum yang ingin menggagalkan upaya merger kedua produsen mobil tersebut.
Dia dijadwalkan berbicara kepada media di Lebanon pada Rabu (8/1), di mana dia diperkirakan bakal menerangkan beberapa hal yang telah disampaikannya kepada Nissan sejak dirinya ditangkap pada November 2018.
Baca Juga
Secara terpisah, Selasa (7/1), Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan Tokyo sudah menyampaikan kepada Beirut bahwa kepergian Ghosn sangat disayangkan dan meminta kerja sama Lebanon untuk mencapai kebenaran.
Jepang dan Lebanon diketahui tidak memiliki perjanjian kerja sama ekstradisi.