Bisnis.com, JAKARTA — Respons kru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ketika menangani penumpang dalam kondisi darurat mendapat kritik dari Adian Napitupulu.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pingsan dalam penerbangan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, ketika menuju Palangkaraya dari Jakarta pada Kamis (19/12/2019). Adian menyatakan saat itu, tekanan darahnya sangat rendah, yakni 70-50 mmHg.
"Saya sudah 2 kali meminta pada 2 pramugari yang berbeda untuk disiapkan oksigen, tapi tidak segera disiapkan," ujarnya.
Pernyataan itu diteruskan lewat pesan elektronik oleh asistennya, Musyafaur Rahman, seperti dilansir Tempo, Minggu (29/12).
Awak kabin disebut baru merespons setelah dia berusaha pindah ke kursi bisnis di samping rekannya sesama anggota DPR RI, yakni Rudianto Tjen dan Utut Adianto.
"Mereka yang kemudian memanggil awak kabin (pramugara) dengan nada cukup keras agar disiapkan oksigen. Saya berharap, ke depan, awak kabin Garuda bisa lebih responsif," tutur Adian.
Baca Juga
Hingga berita ini ditulis, Tempo tengah berupaya melakukan konfirmasi kepada Humas Garuda Indonesia Dicky Irchamsyah.
Berdasarkan catatan Bisnis, saat ini, Adian tengah menjalani perawatan di National University Hospital Singapura.
Sempat dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Palangkaraya, Adian didiagnosis mengalami gagal jantung berulang. Sebelum dibawa ke Singapura, dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Saat itu, tim dokter mendiagnosis empat kemungkinan penyebab Adian kolaps di pesawat, yakni serangan jantung berulang, tekanan darah rendah akut, stroke, dan keracunan makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
