Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Perlu Tingkatkan Regulasi AI di Industri Keuangan

Penasihat kebijakan di sebuah think tank terkemuka mengatakan bahwa China harus memperkenalkan kerangka kerja regulasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di industri keuangan
Yuan/Bloomberg
Yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penasihat kebijakan di sebuah think tank terkemuka mengatakan bahwa China harus memperkenalkan kerangka kerja regulasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di industri keuangan.

Mereka juga menyarankan peningkatkan kapasitas teknologi yang digunakan regulator untuk memperkuat pengawasan di seluruh industri.

"Kita tidak boleh mendewakan kecerdasan buatan karena mereka bisa salah kapan saja, seperti teknologi lainnya," kata mantan kepala regulator sekuritas China, Xiao Gang, dikutip melalui Reuters, Minggu (22/12/2019),

Menurut Xiao, yang kini menjadi peneliti senior di China Finance 40 Forum, pemerintah perlu memastikan agar teknologi tersebut aman untuk digunakan dan memberikan pengawasan yang tepat.

Laporan China Finance 40 Forum menunjukkan bahwa teknologi yang digunakan dalam sistem keuangan cerdas atau smart finance, mencakup teknologi seperti pengenalan wajah dan analisis data besar untuk meningkatkan penjualan dan pengembalian investasi, sebagian besar sudah ketinggalan jaman.

Padahal, teknologi ini banyak digunakan pada sektor perbankan, sekuritas, dan produk keuangan lainnya.

Evaluasi teknologi di masa depan dan rencana darurat industri harus dipertimbangkan sepenuhnya, sementara pihak berwenang harus menyusun undang-undang dan peraturan tentang perlindungan privasi dan keamanan data, laporan itu menunjukkan.

Profesor ekonomi Huang Yiping di Sekolah Nasional Pengembangan Universitas Peking mengingatkan, pemerintah harus belajar dari tren dan kejatuhan sektor pinjaman peer-to-peer (P2P) online di mana regulasi tidak diperkenalkan cukup cepat.

Industri P2P China pernah dianggap sebagai sumber kredit yang penting, namun akhir-akhir ini bisnis tersebut telah dirusak oleh skandal skema piramida dan pimpinan yang lari dari tanggung jawab.

"Perubahan harus dilakukan oleh para pembuat kebijakan," kata Zhang Chenghui, kepala biro penelitian keuangan di Lembaga Penelitian Pengembangan Dewan Negara.

Dia menyarankan peraturan tentang siste keuangan cerdas dapat ditulis dalam rencana pembangunan negara lima tahunan.

Setiap regulator keuangan, termasuk bank sentral, regulator perbankan dan asuransi serta pengawas sekuritas harus menunjuk kepala petugas teknologi untuk meningkatkan pengawasan di sektor ini.

Zhang juga menyarankan agar pemerintah menyatukan platform data dari masing-masing regulator keuangan untuk memantau potensi risiko dan bertindak cepat ketika masalah muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper