Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila, Junimart Siap Lapor Polisi

Akademikus, Rocky Gerung, mendukung langkah politikus PDIP, Junimart Girsang, yang berencana melaporkannya ke polisi.
Pakar filsafat politik Indonesia Rocky Gerung memberikan pemaparan saat Forum Pikiran, Akal dan Nalar (Roadshow Polmark Indonesia dan Partai Amanat Nasional) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Didik Suhartono
Pakar filsafat politik Indonesia Rocky Gerung memberikan pemaparan saat Forum Pikiran, Akal dan Nalar (Roadshow Polmark Indonesia dan Partai Amanat Nasional) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Akademikus, Rocky Gerung, mendukung langkah politikus PDIP, Junimart Girsang, yang berencana melaporkannya ke polisi.

"Malah bagus. Untuk membuka diskursus, supaya kita bicara Pancasila dalam tataran yang bermutu," kata Rocky pada Rabu (4/12/2019).

Junimart berencana melaporkan Rocky karena ucapan salah satu pendiri Setara Institut ini dalam diskusi di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (3/12/2019).

2019. Rocky menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak memahami Pancasila. Bagi Junimart, Rocky telah menghina presiden.

Rocky mengatakan sebagai anggota DPR, Junimart tak betul-betul memahami prinsip dasar konstitusi tentang simbol negara.

Rocky menilai keliru jika Junimart menganggap dia telah menghina simbol negara.

"Simbol negara itu bukan Presiden. Presiden itu enggak mungkin menetap, karena bisa diganti. Yang menetap itu lambang negara. Seperti bahasa, bahasa adalah simbol negara," katanya.

Selain itu, Rocky mengatakan tak menghina Presiden. Dia hanya menyebut Presiden tak mengerti Pancasila. Rocky menegaskan, pernyataannya merupakan cerminan kebebasan berpendapat. Mestinya, kebebasan berpendapat itu yang mesti dijamin bagi setiap warga negara.

"Kalau orang bilang, Presiden paham, terus dia enggak marah. Kalau Presiden enggak paham, kenapa dia marah? Kan dua-duanya pendapat," katanya.

Rocky Gerung menegaskan, keliru jika ada yang menganggap kebebasan berpendapat sama dengan memuji pemerintah. Mestinya, prinsip bebas berpendapat diartikan bahwa seseorang bisa memilih pendapat yang mendukung maupun tidak.

"Justru karena saya manusia bebas, saya bisa memilih. Mengkritik atau memuji. Saya memilih mengkritik. Kenapa disalahin? Ajaib logika itu," kata Rocky.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper