Bisnis.com, JAKARTA - China dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk saling menurunkan tarif impor sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan perdagangan, kata para pejabat dari kedua belah pihak kemarin waktu setempat.
Kesepakatan itu memberikan tanda baru kemajuan meskipun sejumlah perbedaan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan belum mencapai titik temu.
Kementerian Perdagangan China, tanpa menetapkan jadwal, menyatakan kedua negara telah sepakat untuk membatalkan tarif yang pernah diberlakukan secara bertahap sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (8/11/2019).
Seorang pejabat AS yang tidak mau disebutan namanya mengonfirmasi penurunan kembali tarif yang direncanakan tersebut sebagai bagian dari perjanjian perdagangan "fase satu" yang akan ditandatangani oleh Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping sebelum akhir tahun.
Trump telah menggunakan tarif senilai miliaran dolar atas barang China sebagai senjata utamanya dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Rencana menurunkan tarif secara bertahap telah mengundang penolakan keras dari banyak penasihatnya di dalam dan di luar Gedung Putih. Nilai saham AS melemah setelah Reuters melaporkan bahwa rencana tersebut menghadapi oposisi internal.
Baca Juga
"Tidak ada perjanjian khusus untuk pengembalian tarif secara bertahap," kata Michael Pillsbury, penasihat eksternal Trump.
Dia mengatakan posisi pemerintah AS belum pasti soal tarif yang mana yang akan ditrunkan. Sedangkan pihak China berharap bisa meredam kelompok garis keras mereka sehingga tarif suatu hari nanti akan turun kembali.
Trump bulan lalu menguraikan fase pertama dari kesepakatan dengan mengakhiri perang dagang dengan China dan menunda kenaikan tarif yang telah direncanakan. Akan tetapi para pejabat di kedua belah pihak mengatakan kemudian bahwa banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pakta itu ditandatangani.