Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Pastikan 39 Jasad dalam Truk di London Berasal dari Vietnam

Seluruh 39 orang yang ditemukan tak bernyawa di bagian belakang sebuah truk berpendingin, setelah diselundupkan ke Inggris pada Oktober, berasal dari Vietnam dan telah secara resmi dipastikan jati dirinya.
Polisi memeriksa trailer yang menjadi lokasi ditemukannya 39 jenazah di Grays, Essex, Inggris, Rabu (23/10/2019)./Reuters-Peter Nicholls
Polisi memeriksa trailer yang menjadi lokasi ditemukannya 39 jenazah di Grays, Essex, Inggris, Rabu (23/10/2019)./Reuters-Peter Nicholls

Bisnis.com, LONDON--Seluruh 39 orang yang ditemukan tak bernyawa di bagian belakang sebuah truk berpendingin, setelah diselundupkan ke Inggris pada Oktober, berasal dari Vietnam dan telah secara resmi dipastikan jati dirinya.

Kepolisian Inggris telah bekerja sama dengan otoritas Vietnam dalam mengidentifikasi jenazah 31 laki-laki dan delapan perempuan itu. Semua keluarga korban sudah diberi kabar.

Para korban berasal dari enam provinsi di Vietnam, yaitu Haiphong, Hai Duong, Nghe An, Ha Tinh, Quang Binh dan Hue, menurut keterangan Kementerian Keamanan Masyarakat Vietnam dalam pernyataan.

Kepolisian Inggris Raya mengatakan mereka sudah memastikan jati diri seluruh jenazah.

Ketiga puluh sembilan jasad ditemukan di dalam sebuah kontainer truk di suatu kawasan industri dekat London pada 23 Oktober dini hari, setelah truk itu tiba dari Zeebrugge, Belgia. Kontainer tersebut dijemput di dermaga Purfleet di London Timur.

Polisi sebelumnya mengatakan bahwa para korban jiwa itu diyakini berkewarganegaraan China.

Si pengemudi truk sudah didakwa dengan 39 macam kejahatan, terdiri dari pembunuhan, persekongkolan dalam perdagangan manusia serta pencucian uang.

Delapan orang ditangkap awal pekan ini oleh kepolisian Vietnam sehingga jumlah total orang-orang yang ditahan menjadi 10.

Kepolisian Inggris juga sedang memburu dua kakak-beradik dari Irlandia Utara.

Penemuan 39 jenazah tersebut menyoroti praktik perdagangan terlarang, yang membawa orang-orang miskin dari Asia, Afrika dan Timur Tengah dengan perjalanan berbahaya ke negara-negara Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rustam Agus
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper