1. Novel Baswedan Sebut Politisi PDIP yang Polisikan Dirinya Cari Sensasi
Penyidik KPK Novel Baswedan menanggapi laporan yang dilayangkan Kader PDIP Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya.
Perempuan itu menuding Novel merekayasa kasus penyiraman air keras ke matanya yang terjadi April 2017.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Selidiki "Desa Hantu" Pemakan Anggaran, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Merebaknya kabar desa fiktif atau "desa hantu" terkait alokasi dana desa menjadi perhatian pemerintah. Kini, pemerintah pun tengah menyelidiki kabar dugaan desa fiktif atau "siluman" yang terkait pemberian dana desa.
"Kami tim komunikasi kepresidenan juga tengah mengumpulkan informasi-informasi tentang apa yang berkembang. Ada yang mengatakan dari 70.400 desa itu, ada dana yang tidak sampai atau ada desa yang tidak ada," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, di ruang media komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Digugat Mantan Mentan Amran Sulaiman Rp122 Miliar, Tempo: Ikuti Prosedur di Dewan Pers
Mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menggugat PT Tempo Inti Media Tbk., perusahaan yang menaungi penerbitan Majalah Tempo dalam perkara perbuatan melawan hukum.
Amran menggugat Majalah Tempo atas pemberitaan edisi 4829 pada 9-15 September 2019 dengan judul hasil liputan Investigasi Swasembada Gula Cara Amran dan Isam.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Dewan Pengawas KPK: Ahok dan Antasari Azhar Terbentur Regulasi Sejak Dini
“Itu hoaks,” kata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat dikonfirmasi Bisnis soal namanya yang banyak disebut bakal masuk sebagai anggota Dewan Pangawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ahok dengan karakternya yang lugas dan keras saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, dianggap oleh sejumlah kalangan layak duduk sebagai anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang akan dipilih Presiden Joko Widodo.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Deretan Politisi dan Pejabat yang Gabung ke Partai Gelora
Partai Gelora Indonesia tengah mempersiapkan acara deklarasi resmi. Pada Senin (4/11/2019), para penggagas partai baru ini telah mendatangi notaris untuk mengurus akta pendirian perkumpulan, agar selanjutnya bisa mendapatkan status badan hukum partai dari Kementerian Hukum dan HAM.
Mayoritas penggagas partai ini adalah eks pimpinan PKS, seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar, dan Achmad Rilyadi.
Baca berita lengkapnya di sini.