Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novel Baswedan Sebut Politisi PDIP yang Polisikan Dirinya Cari Sensasi

Penyidik KPK Novel Baswedan menanggapi laporan yang dilayangkan Kader PDIP Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik KPK Novel Baswedan menanggapi laporan yang dilayangkan Kader PDIP Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya.

Perempuan itu menuding Novel merekayasa kasus penyiraman air keras ke matanya yang terjadi April 2017.

"Pelapornya mau ngerjain polisi barangkali. Cari sensasi," kata Novel, Rabu (6/11/2019).

Dewi melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya Rabu siang. Ditemui di lokasi, Dewi menuduh kasus penyiraman air keras Novel Baswedan merupakan rekayasa.

Dia menuduh banyak kejanggalan dalam kasus itu, seperti efek dari air keras yang hanya merusak bagian mata Novel.

Menurut dia, dampak dari air keras seharusnya juga merusak bagian pipi.

Ia menilai ada kejanggalan dari video-video yang memperlihatkan kondisi Novel, termasuk salah satu video Novel dengan keadaan mata tidak rusak yang viral di sosial media.

Dia mengaku sudah membawa sejumlah barang bukti atas laporannya tersebut. Namun Dewi enggan menjelaskan lebih jauh.

 "Ada barang bukti foto-foto, video," ujarnya.

Belakangan, isu bahwa Novel merekayasa penyerangan terhadap dirinya mencuat dia media sosial. Faktanya, laporan medis Novel dari Klinik Eye & Retina Surgeons, Singapura, pada 26 Mei 2017, mencatat bahwa Novel pertama kali datang ke klinik itu pada 12 April 2017.

Saat itu, Novel dipindahkan setelah menjalani perawatan karena cedera kimia asam sulfat di Jakarta Eye Centre pada 11 April, pukul 5 pagi.

Laporan medis itu juga menuliskan ada luka bakar ringan sampai sedang pada wajah dan kelopak mata yang telah dirawat. Cedera kimiawi melibatkan kedua mata. "Ketajaman visualnya masing-masing adalah 6/24 dan 6/15 pada mata kanan dan kiri," tulis laporan medis itu.

Pada pemeriksaan, ada permasalahan 90 persen di bagian jaringan atas para epitel batas kornea yang hilang, karena adanya iskemik (terhambatnya aliran darah pada pembuluh darah mata yang mengakibatkan kematian jaringan) di limbal (batas warna pada kornea) yang terjadi pada mata kiri.

Pada mata kanan Novel Baswedan, kornea agak membengkak dengan lipatan membran descemet. Ruang bagian depan dalam dan kosong, dan tidak ada kekeruhan lensa. Di mata kiri tidak ada pembengkakan kornea, tetapi tercatat kekeruhan lensa capsular anterior.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper