Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan budaya kekerasan harus dihilangkan dari dunia pendidikan, khususnya di lingkungan Institut Pemerintahan Dalam negeri (IPDN).
Hal itu disampaikan Tito saat melantik 1.608 Praja Muda IPDN Angkatan XXX Tahun 2019 di Lapangan Parade IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).
Menurutnya, budaya kekerasan tidak relevan dan tidak memiliki asas manfaat. Budaya kekerasan di lingkungan pendidikan sebagai bagian dari kekeliruan yang tak patut dicontoh dan diteruskan.
"Ingat bahwa Anda ini Civil in Uniform," kata Mendagri.
Sebagai mantan Kapolri, Tito membandingkan dengan budaya pendidikan kepolisian sejumlah negara.
"Saya merasakan, seperti adik-adik untuk sekolah kepolisian di berbagai negara, tidak ada yang namanya budaya kekerasan, untuk itu budaya tersebut harus dihilangkan karena tidak ada gunanya. Apapun alasan pembinaan, itu tidak ada gunanya dan hanya ajang balas dendam," tegasnya.
Tito akan menindak tegas terhadap siapa saja pelaku tindak kekerasan di lingkungan IPDN. Tak hanya itu, dia juga akan memidanakan oknum yang melakukan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
"Di Akpol, lebih dari 10 orang sudah saya keluarkan bahkan dipidana karena melakukan kekerasan. Saya akan memberikan tindakan yang keras dan tegas kalau sampai terjadi kekerasan, apalagi sampai mengalami luka hingga meninggal dunia, saya akan pidanakan," katanya.
Meski demikian, pendidikan kedisiplinan tetap ditekankan pada seluruh Muda Praja IPDN yang dilantik. Penegakan kedisiplinan juga dilakukan, apabila ada Praja yang terbukti melanggar aturan. Namun tetap dengan catatan tidak melakukan kekerasan.
Tito meminta Praja Muda IPDN untuk mampu memahami fenomena globalisasi, demokratisasi, serta informasi yang menyebabkan masyarakat semakin kritis, kehidupan dan birokrasi semakin transparan.
"Di era Demokrasi, demos dan cratos, maka rakyat adalah pemilik negara. Oleh karena itu, seluruh elemen bangsa, Pemerintah, swasta harus berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Untuk itu ia berpesan, IPDN sebagai kampus pelopor revolusi mental, mampu melahirkan kader-kader yang memiliki mental melayani.
Para Praja IPDN juga diminta untuk mampu memanfaatkan kesempatan belajar untuk menggali karakter dan memahami Indonesia secara luas. Ia juga mengucapkan selamat atas dilantiknya para Calon Praja Muda IPDN menjadi Praja Muda tersebut.
Sebanyak 1.608 Praja Muda yang dilantik terdiri dari 1.031 putra dan 577 putri. Mereka telah berhasil melewati persaingan yang ketat dan meraih kuota untuk melakukan masa pendidikan di IPDN selama 4 tahun.