Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendagri Tito Karnavian Minta Lulusan IPDN Lanjutkan Sekolah ke Luar Negeri

Mendagri Tito Karnavian dorong lulusan IPDN lanjutkan studi ke luar negeri untuk kembangkan karir dan jadi agen perubahan ASN.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dok ANTARAFOTO
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dok ANTARAFOTO

Bisnis.com, Jakarta — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dorong lulusan IPDN melanjutkan pendidikan ke luar negeri guna mengembangkan karir dan mengubah lingkungan aparatur sipil negara (ASN).

Tito berpesan kepada ribuan lulusan IPDN agar mengasah diri dan mampu mengubah lingkungan ASN, tanpa mengesampingkan ASN dari alumni perguruan tinggi lain. 

"Saya tidak mengatakan perguruan tinggi dalam negeri buruk, tidak, sekolah di dalam negeri kita hanya mendapatkan satu saja, yaitu knowledge, ilmu pengetahuan,” tutur Tito di Jakarta, Rabu (23/7).

Dia menilai bahwa lulusan IPDN memiliki kelebihan karena mendapat pembelajaran spesifik di bidang ilmu pemerintahan serta membentuk jiwa korsa di kalangan peserta didiknya.

“Sehingga saya mengharapkan dari ASN ini yang menjadi agent of change adalah lulusan IPDN,” katanya.

Maka dari itu, Tito mengimbau para alumni IPDN untuk memperkuat pengetahuan, salah satunya melalui studi lanjut ke luar negeri. Bahkan, Tito juga mendorong agar alumni IPDN memanfaatkan program beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Lanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri melalui LPDP," ujarnya.

Tito menjelaskan pihaknya juga sudah menambahkan kurikulum di IPDN yang melatih para praja untuk mahir berbahasa asing. Kemampuan ini, kata Tito penting karena menjadi salah satu syarat utama dalam memperoleh beasiswa LPDP. 

Tito meyakini alumni IPDN bisa menjadi individu terpilih dengan kapasitas pengetahuan yang mumpuni dan dapat dikembangkan lebih lanjut, termasuk dalam kemampuan berbahasa asing.

“Kalau saya tahu anak-anak di sini (IPDN) adalah anak-anak yang pintar. Mereka lebih dari 30.000 orang bayangkan yang tes, yang diterima hanya lebih kurang 1.000 orang,” tuturnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro