Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku telah menegur secara langsung Bupati Pati, Sudewo.
Tito menyatakan teguran itu dilakukan melalui telepon pribadi. Selain Bupati Sudewo, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi juga turut mengalami teguran dari Tito.
"Oh saya langsung telpon, Pak Bupati, Pak Gubernur," ujar Tito di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Kamis (14/5/2025).
Dalam tegurannya, Tito mengaku telah mencecar Ahmad Luthfi dan Sudewo soal kebijakan terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Secara spesifik, teguran itu meliputi apakah kebijakan terkait kenaikan PBB 250% sudah sesuai dengan kemampuan masyarakat atau belum.
"Saya tanyakan kenapa mekanismenya seperti itu. Menyampaikan bahwa, sudah diperhitungkan belum kemampuan masyarakat, yang sehingga akhirnya dicabut," imbuhnya.
Di samping itu, dia juga merespons soal aksi demonstrasi yang ingin memakzulkan Bupati Pati Sudewo. Menurutnya, aksi unjuk rasa itu sudah tidak berhubungan lagi dengan kenaikan PBB.
Dengan demikian, mantan Kapolri ini berharap agar aksi unjuk rasa masyarakat Kabupaten Pati ini tidak dilatarbelakangi oleh kepentingan politik.
"Nah, kita berharap dengan dicabut, sudah lah. Sekarang, ada tuntutan lain, ini saya kira bukan berhubungan dengan itu. Tapi, berhubungan dengan masalah lain," pungkasnya.
Presiden Prabowo Buka Suara
Presiden Prabowo Subianto buka suara atas demo Pati yang terjadi pada hari ini, Rabu (13/8/2025). Dia meminta agar permasalahan ini segera diselesaikan agar tidak menimbulkan dampak luas.
Prabowo menyampaikan hal tersebut melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Dia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyayangkan polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang memicu gelombang protes warga.
“Kalau secara khusus belum [memberikan tanggapan langsung], tetapi tentunya beliau [Presiden Prabowo] menyayangkan. Itu tadi apa yang kami sampaikan itulah hasil respon beliau terhadap siapapun itu,” ujar Prasetyo usai gladi kotor HUT Ke-80 RI di Istana Merdeka, Rabu (13/8/2025).
Prasetyo menegaskan, Presiden Ke-8 RI itu berharap agar permasalahan segera diselesaikan tanpa menimbulkan dampak yang lebih luas bagi warga.
“Kita berharap segera selesai, karena apapun itu jangan sampai mengganggu kehidupan bermasyarakat di Pati, juga jangan mengganggu kehidupan ekonomi Pati, apalagi ini menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan,” ucapnya.