Bisnis.com, JAKARTA - Miliarder China Jack Ma dan Pony Ma, yang kini mendominasi industri pembayaran online di negeri panda, tengah menghadapi pesaing yang mungkin paling kuat, yakni Bank Sentral China (PBOC).
Beberapa waktu lalu, PBOC menyampaikan bahwa mereka akan menjajaki sistem pembayaran elektronik dengan meluncurkan yuan versi elektronik. PBOC mungkin akan menjadi pelopor dari kalangan bank sentral lainnya yang mengeluarkan mata uang nasional digital.
Dengan rencana tersebut, PBOC akan masuk sebagai pesaing di industri pembayaran China senilai US$27 triliun yang di dominasi oleh Alipay milik Ant Financial dan WeChat Pay yang diluncurkan oleh Tencent Holdings Ltd.
Di China, sistem pembayaran elektronik berbasis ponsel pintar ada di mana-mana, digunakan untuk hampir semua hal dari ongkos bus, toko serba ada, hingga di pasar tradisional.
94% dari transaksi tersebut untuk saat ini dikendalikan oleh kedua perusahaan.
Namun, keunggulan sektor swasta dalam inidustri yang kritis menjadi langka di China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, yang berarti masa depan para raksasa teknologi akan menjadi lebih sulit.
Dilansir melalui Bloomberg, dompet digital yang dikelola bank sentral akan sangat mengganggu layanan pembayaran yang merupakan jantung dari bisnis Ant dan Tencent.
"Bank sentral sedang mencoba untuk merebut kembali kekuatan yang hilang, karena tidak bisa membiarkan perusahaan swasta mendominasi pembayaran yang merupakan jantung dari sistem keuangan," kata Zhu Chen, pendiri Wisburg, konsultan riset dan keuangan yang berbasis di Shanghai, dikutip melalui Bloomberg, Senin (28/10/2019).
Dia memperkirakan bahwa PBOC dapat mengambil sepertiga dari bisnis pembayaran di daratan China dan akan ada pukulan besar bagi WeChat Pay dan Alipay.
PBOC belum menetapkan batas waktu atau rencana implementasi mata uang yuan elektronik.
Metode penggunaan uang elektronik PBOC hanya sedikit berbeda dari fungsi pembayaran elektronik melalui aplikasi smartphone eksisting, yang pada dasarnya memproses klaim pada rekening bank seperti kartu debit atau kredit.
Akan tetapi, jika produk milik negara diterima dengan baik oleh masyarakat, ini akan membantu regulator China untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pasokan uang negara.
Pembayaran mobile untuk konsumsi mewakili 16% dari produk domestik bruto China, dibandingkan dengan 1% di Amerika Serikat dan Inggris yang masih secara luas menggunakan kartu kredit.
Di saat masyarakat China semakin bergantung dengan uang elektronik, bank sentral meningkatkan perhatiannya terhadap perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan sistem pembayaran.
"Perusahaan-perusahaan teknologi besar itu memberi kami banyak tantangan dan risiko finansial. Dalam permainan ini, pemenang akan mengambil semua keuntungan, monopoli ada tantangan bagi kami," kata Gubernur PBOC Yi Gang pada konferensi awal tahun ini.
Zhu menyampaikan bahwa jika regulator China menilai pembayaran sebagai sektor yang sangat strategis, maka negara akan menargetkan setidaknya sepertiga dari pangsa pasar agar dapat menguasai kelola.
Kegunaan fungsi pembayaran elektronik terhadap masyarakat umum telah terbukti sangat bagus sehingga Tencent dan Alipay bersedia untuk menyalurkan miliaran ke dalam bisnis hanya untuk memenangkan pangsa pasar China.
Meskipun secara inheren mereka merugi, gratis bagi pengguna tetapi menimbulkan biaya dari bank, layanan pembayaran adalah cara utama untuk mempertahankan hampir satu miliar orang menggunakan aplikasi tersebut dan mmmungkin akan menggunakan layanan keuangan lainnya.
Bahkan, regulator China telah membatasi salah satu bisnis yang paling menguntungkan bagi Alipay dan WeChat Pay, pendapatan bunga dari dana escrow.
PBOC juga telah mengklaim kembali otoritasnya dalam layanan kliring dan penyelesaian (settlement), yang mensyaratkan semua sistem pembayaran pihak ketiga agar terhubung ke perusahaan bernama Nets Union Clearing Corp., yang terafiliasi dengan bank sentral.
Kebijakan ini secara efektif menghentikan langkah duo Ant dan Tencent yang digambarkan Yi sebagai "bank sentral kedua."
Ant Financial, dan Tencent menolak berkomentar untuk artikel ini. Sementara PBOC tidak menanggapi permintaan tanggapan soal rencana mata uang digital mereka.