Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumhan) Yasonna H. Laoly menekankan soal pembenahan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan pelayanan imigrasi.
Hal tersebut menyusul arahan dari Presiden Joko Widodo kepada Yasonna, yang kembali dipercaya menjabat sebagai Menkumham di kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin.
Yasona mengaku akan segera mengintruksikan jajarannya terutama eselon I agar memperbaiki sistem untuk memangkas pelayanan yang bertele-tele.
"Seperti pesan bapak Presiden, kemarin saya menghadap, termasuk pelayanan keimigrasian, untuk terus perbaiki, baik dalam pelayanan paspor, sudah baik. Tapi harus terus ditingkatkan," katanya, saat serah terima jabatan dari Plt. Tjahjo Kumolo di Kemenkumham, Rabu (23/10/2019).
Yasona juga mengaku bahwa pelayanan di kantor-kantor imigrasi seperti pelayanan visa, termasuk pelayanan imigrasi di bandara-bandara agar terus ditingkatkan.
Menurutnya, penyederhanaan birokrasi dan kecepatan dalam bertindak menjadi hal yang sangat penting.
Tak hanya itu, Yasona juga mengaku bahwa pembenahan lapas juga mendapat perhatian dari Presiden Jokowi. Untuk itu, dia meminta Ditjen Lapas agar bisa berbenah diri.
"Saya berharap over capacity [jadi perhatian], saya sampaikan emang ini kontribusi besarnya ada di narkoba," katanya.
Untuk itu, politisi PDIP tersebut mengaku bahwa revisi undang-undang narkotika yang tengah dibahas menjadi sangat penting mengingat persoalan terbesar dari overkapasitas lapas.
"Pembenahan, penekanan pada rehabilitasi, kemudian peredaran narkoba masih ditemukan, ini harus jadi catatan prioritas kita," ujarnya.