Bisnis.com, JAKARTA - Sofyan A Djalil mendatangi Istana Kepresidenan sebagai calon menteri atau setingkat menteri pada kabinet kerja jilid II Jokowi - Ma'ruf Amin periode 2019 - 2024.
Sofyan lahir di Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh pada 23 September 1953. Dia sudah menjabat sebagai menteri di sejumlah sektor sejak 2004. Total dia telah menangani lima kementerian berbeda.
Lulusan Ph. D di The Fletcher School pf Law and Diplomacy dari Stufts University, Medford, Massachussetts AS bidang studi International Economic Relation pada 1991 ini mulai menjadi menteri sejak periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia ditunjuk oleh SBY pertama kali sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia sejak 21 Oktober 2004 - 9 Mei 2007. Setelah itu dia diberikan amanah baru Menteri Negara Bahan Usaha Milik Negara hingga 20 Oktober 2009.
Satu tahun kemudian dia menjadi Kepala Bidang Telaah Strategis Kantor Wakil Presiden RI (2010 - 2014). Usai pergantian kekuasaan dari SBY ke Joko Widodo, Sofyan Djalil kembali ditunjuk sebagai menteri. Kali ini dia dipilih sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 27 Oktober 2014.
Sofyan pernah berkuasa sebagai Menko Perekonomian hingga 12 Agustus 2015. Lalu dia digantikan oleh Darmin Nasution. Dia digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan sebelum diambil alih Bambang Brodjonegoro pada 27 Juli 2016.
Mulai tanggal tersebut, Sofyan Djalil ditunjuk Presiden dan memegang kendali Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia hingga berakhirnya masa kepemimpinan Jokowi - JK.
Pada era pemerintahan Jokowi - Ma`ruf Amin, ayah empat anak ini dipanggil ke Istana Kepresidenan sebagai calon menteri. Meski belum ditetapkan, namun Sofyan memberi sinyal akan melakukan reformasi agraria.
Artinya jika dipilih lagi sebagai menteri, Sofyan Djalil sudah enam kali menjadi menteri sejak era Presiden SBY.
