Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai optimisme yang diusung presiden terpilih Joko Widodo dalam pidato awal tak banyak berubah.
"Meski Jokowi mencoba membangun optimisme, tapi sejatinya secara substansi, isi pidato Jokowi tidak ada yang baru. Pada hakikatnya, pidato awal Presiden Jokowi yang disampaikan saat pelantikan isinya sudah sering disampaikan sebelumnya. Poin-poinnya sudah ada dalam 5 Visi Jokowi," ujar Karyono dalam keterangannya kepada Bisnis, Senin (21/10/2019).
Menurutnya, Jokowi kembali menyebut 5 agenda strategis yang menjadi prioritas selama lima tahun ke depan. Jokowi juga kembali menyinggung prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM), kelanjutan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi dengan melakukan berbagai inovasi, penggunaan teknologi yang mudah dijangkau dan mendobrak sistem lama yang tidak produktif menjadi produktif.
Penekanan pemberdayaan ekonomi sektor UMKM juga menjadi perhatian serius. Jokowi juga kembali menyinggung perlunya penyederhanaan regulasi yang lebih menggairahkan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan selama lima tahun ke depan. Jokowi kembali berjanji akan memangkas regulasi yang menghambat investasi.
"Saya mencoba menangkap pesan Jokowi memang akan fokus kepada lima agenda strategis. Dia tidak ingin bergeser dari visi tersebut," ujar Karyono.
"Jokowi yakin dengan posisi Indonesia yang masuk 5 besar ekonomi dunia bisa menjadi modal untuk menyukseskan pembangunan di tengah melemahnya ekonomi global. Tentu saja optimisme tersebut dilandasi oleh visi dan misi pembangunan yang berkesinambungan dan konsisten," tambahnya.
Oleh sebab itu, menurut Karyono dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan strategi kebijakan pembangunan yang mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi selama lima tahun ke depan.
"Faktor yang tidak kalah penting untuk mewujudkan harapan tersebut adalah kualitas dan integritas menteri dalam kabinet pemerintahan yang sesaat lagi akan diumumkan. Selain itu, diperlukan stabilitas politik dan keamanan sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan agenda pembangunan yang diharapkan," tutupnya.